Dukung Upaya Keberlanjutan Budidaya Padi, Akademisi Unwar Ajak Petani Implementasikan Konsep LEISA

Rabu, 29 Mei 2024 09:40 WITA

Card image

Akademsi FP Unwar Dr. I Nengah Muliarta, S.Si., M.Si saat sosialisasi dan pelatihan pengomposan limbah jerami padi kepada Kelompok Tani Kelapa Gading, Desa Kebon Ayu, Kabupaten Lombok Barat, NTB pada Minggu (26/5/2024).

Males Baca?

Muliarta menyampaikan berdasarkan hasil beberapa penelitian didapatkan bahwa produksi limbah jerami padi mencapai 10-15 ton/ha dan 70-80 % unsur hara yang diserap tanaman padi ada di jerami. Apabila 1 ton jerami padi dikomposkan maka akan menghasilkan sekitar 0,5 ton kompos dan penggunaan kompos jerami padi dapat mengurangi 20-80 % penggunaan pupuk anorganik.

Kepala Desa Kebon Ayu Jumarsa menyampaikan salah satu permasalahan yang dihadapi petani adalah keterbatasan pupuk dan pengelolaan limbah. Petani sangat membutuhkan pendampingan tentang cara membuat pupuk.

"Petani sangat terypada pupuk kimia, sehingga kita minta perguruan tinggi membantu menyiasati" ungkap Jumarsa.

Sedangkan Ketua Kelompok Tani, Kelapa Gading, Marzuki sangat berharap ada transfer teknologi, khususnya pengomposan limbah pertanian. Hal ini agar petani dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia dan tidak lagi membakar jerami padi yang dihasilkan.

Sementara Prof I Gusti Putu Muliarta Ariana, Sekretaris LPPM Universitas Mataram menyampaikan kerjasama kegiatan antara Unwar dan Unwar sebagai bagian dari implementasi Tri Darma perguruan tinggi. Harapanya kegiatan kolaborasi ini dapat terus berlanjut. Apalagi kegiatan kolaborasi merupakan bagian dari implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)

Reporter: Dewa


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya



Wamendag Minta UMKM Bali Manfaatkan Medsos