Koster Beberkan Sederet Masalah dan Tantangan Bali
Jumat, 11 April 2025 14:17 WITA

Gubernur Bali Wayan Koster saat berpidato dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Program Pembangunan Bali 2025-2030, Jumat (11/4/2025) di Kantor Gubernur Bali, Denpasar. (Foto: Ran/MCW)
Males Baca?DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster membeberkan sejumlah masalah dan tantangan yang dihadapi Provinsi Bali dalam beberapa tahun terakhir.
Koster menguraikan, masalah pertama yang dihadapi Bali adalah alih fungsi lahan produktif, sampah, terjadinya kerusakan ekosistem lingkungan, serta ancaman ketersediaan air bersih dan kemacetan.
"Serta terjadinya kesenjangan ekonomi wilayah Sarbagia (Denpasar, Badung, dan Gianyar) dan luar Sarbagia," tutur Koster dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Program Pembangunan Bali 2025-2030, Jumat (11/4/2025) di Kantor Gubernur Bali, Denpasar.
Kedua, lanjut Koster, Bali tengah diterpa permasalahan kapasitas infrastruktur dan transportasi publik yang tidak memadai. Tak hanya itu, masyarakat Bali juga mulai kesulitasn mengembangkan usaha, praktek pembekian aset dengan memakai nama masyarakat lokal Bali.
"Kasus narkoba, prostitusi dan keamanan yang semakin meningkat serta munculnya komunitas orang asing yang eksklusif," urai Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng tersebut.
Koster mengklaim, isu alih fungsi lahan di Bali meningkat signifikan pasca pandemi Covid-19. Hal ini membuat lahan-lahan produktif semakin berkurang. Ia mencatat, cadangan beras pulau seribu pura kini hanya mencapai 53 ribu ton atau lebih rendah dibanding lima tahun lalu yang menyentuh 100 ribu ton lebih.
Baca juga:
Koster Beri Bukti Kendaraan Listrik Lebih Hemat, Denpasar-Singaraja Hanya Habiskan Rp131 Ribu!
"Nah ini kalau tidak dikendalikan alih fungsi lahannya ke depan ga usah 100 tahun, ga usah 50 tahun, mungkin beberapa puluh tahun ke depan kita akan menghadapi ancaman ketersediaan pangan, kita akan menjadi bergantung dengan sumber pangan dari luar dan itu bahaya. Jadi itu sama artinya menyerahkan nasib kepada luar, tidak bisa kita kelola dengan sumber daya yang kita miliki sendiri. Ini harus kita atasi," tuturnya menambahkan.
Lebih jauh, Koster menjelaskan, Bali juga diterpa isu penodaan tempat-tempat suci serta rusaknya pakem dan keorisinal budaya Bali. "Ini makin tinggi terjadi di Bali yang harus kita jaga sama-sama," tukas Ketua DPD PDIP Bali tersebut.
Reporter: Ran
Berita Lainnya

Kasus Korupsi Proyek Aerosport Mimika, Kejati Papua Sita Rp300 Juta

Periksa Mantan Dirut Telkom Alex J Sinaga, KPK Dalami Dugaan Proyek Fiktif

YLBH Sisar Matiti Soroti Tranparansi Dana PI di Teluk Bintuni

Pemprov Bali Kucurkan Rp400 Miliar untuk Perbaikan Jalan

KPK Sita Tiga Mobil dari Penggeledahan di Kantor Kemnaker

KPK Tetapkan 8 Tersangka Kasus Pengurusan TKA di Kemnaker

KPK Sita Dokumen dari Tangan Pejabat Anak Usaha PT Telkom

KPK Geledah Kantor Kemnaker, Terkait Kasus Apa?

KPK Periksa Vice President Keuangan PT ASDP, Ini yang Didalami

KPK Terbitkan Surat Edaran Pemberantasan Korupsi di BUMN dan Danantara

Komentar