LSM LIRA Papua Desak Kejati Papua Transparan dan Tegas dalam Pengusutan Kasus Korupsi PON XX

Rabu, 04 September 2024 10:52 WITA

Card image

Gubernur LSM LIRA Papua, Toenjes Swansen Maniagasi. (Foto: Edy/MCW)

Males Baca?

JAYAPURA – Gubernur LSM LIRA Papua, Toenjes Swansen Maniagasi, mendesak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua untuk bertindak lebih transparan dan tidak tebang pilih dalam mengusut kasus dugaan korupsi pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua.

Maniagasi menekankan bahwa dengan indikasi penyimpangan anggaran yang mencapai ratusan miliar rupiah, hampir mustahil dugaan tersebut tidak melibatkan unsur pimpinan dan pengambil kebijakan di tingkat atas.

Empat tersangka yang telah ditetapkan oleh Kejati Papua berasal dari Panitia Besar (PB) PON XX Papua. Mereka adalah TR, RD, RL, dan VP, yang masing-masing menjabat sebagai Ketua Bidang II PB PON, Bendahara Umum, Koordinator Bidang Transportasi, dan Koordinator Bidang Venue. Ketiga tersangka saat ini telah ditahan, sementara tersangka VP belum memenuhi panggilan dan akan segera dijemput paksa oleh pihak berwenang.

Maniagasi mengapresiasi langkah awal Kejati Papua dalam menetapkan empat tersangka dan membuka kasus ini ke publik. Namun, ia menegaskan pentingnya penyidikan yang menyeluruh dan tidak pandang bulu terhadap siapa pun yang terlibat, termasuk kemungkinan keterlibatan pimpinan dan pejabat tinggi.

“Kita tidak bisa hanya berhenti di level menengah. Ini adalah kasus besar dengan kerugian negara yang signifikan. Kejaksaan harus menunjukkan keberanian dan komitmen penuh untuk mengusut tuntas hingga ke akar-akarnya,” tegas Maniagasi.

Dalam perkembangan terbaru, Asisten Pidana Khusus Kejati Papua, Nixon NN Mahuse, menyatakan bahwa penyidikan telah melibatkan 65 saksi dan dua ahli, dengan total 67 orang yang telah dimintai keterangan. Namun, menurut Maniagasi, upaya ini masih belum cukup. Ia menegaskan bahwa Kejati Papua harus memastikan semua pihak yang bertanggung jawab diperiksa dan diaudit, tanpa memandang jabatan atau pengaruh mereka.

“Kami mengapresiasi langkah Kejati Papua yang telah membuka kasus ini. Namun, kami juga mengingatkan bahwa publik akan terus mengawasi jalannya penyidikan ini. Jangan sampai ada kesan tebang pilih atau upaya melindungi oknum tertentu. Semua pihak yang terlibat, dari yang paling bawah hingga yang paling atas, harus diperiksa,” tutup Maniagasi.

Kasus dugaan korupsi PON XX Papua ini menjadi salah satu sorotan terbesar di Papua, dan LSM LIRA Papua berkomitmen untuk terus memantau dan mengkritisi proses hukum ini demi keadilan dan transparansi yang sesungguhnya.

Reporter: Edy


Komentar

Berita Lainnya