Masa Depan Penerbangan Berkelanjutan Dibahas di Bali
Sabtu, 13 Juli 2024 19:09 WITA
Direktur Navigasi Penerbangan, Syamsu Rizal, mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Udara dan selaku Committee on Aviation Environmental Protection (CAEP) member. (Foto: Dok. Kemenhub)
Males Baca?DENPASAR - Langit Indonesia bersiap menyambut era baru penerbangan yang lebih ramah lingkungan. Di bawah naungan US Federal Aviation Organization (FAA) dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, para pakar dari berbagai negara di Asia Tenggara berkumpul di Bali dalam Regional Workshop Sustainable Aviation Fuel (SAF) 2024, yang berlangsung dari 10 hingga 12 Juli 2024.
Workshop ini menjadi wadah penting untuk membahas pengembangan dan pemanfaatan SAF, bahan bakar penerbangan berkelanjutan yang diyakini sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon dan mewujudkan industri penerbangan yang lebih ramah lingkungan.
"Industri penerbangan memiliki peran krusial dalam menunjang mobilisasi orang dan pertumbuhan ekonomi di dunia," ujar Syamsu Rizal, Direktur Navigasi Penerbangan mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Udara dan selaku Committee on Aviation Environmental Protection (CAEP) member.
"Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa industri ini juga menyumbangkan emisi gas rumah kaca dalam jumlah yang signifikan," imbuhnya.
SAF hadir sebagai solusi untuk meminimalisir dampak negatif industri penerbangan terhadap lingkungan. Workshop ini bertujuan untuk mengembangkan rantai nilai SAF yang tangguh di Asia Tenggara, mempertukarkan informasi dan pengalaman terkait pengembangan SAF, dan merumuskan solusi kebijakan untuk mempercepat transisi menuju penerbangan berkelanjutan.
Indonesia, dengan kekayaan agrikulturnya yang melimpah, memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam pengembangan SAF. Saat ini, Indonesia tengah mengembangkan SAF J2.4 menggunakan bahan baku minyak kelapa sawit lokal.
Uji coba pada pesawat Boeing 737-800 dan CN-235 menunjukkan hasil yang menjanjikan, dengan performa mesin yang sama baiknya dengan avtur konvensional.
Lebih lanjut, pada 27 Oktober 2023, Garuda Indonesia sukses melakukan penerbangan komersial rute Jakarta-Solo (PP) menggunakan SAF dengan pesawat Boeing 737-800. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mendukung transisi menuju penerbangan berkelanjutan.
Regional Workshop SAF 2024 menjadi langkah penting dalam mewujudkan masa depan penerbangan yang lebih ramah lingkungan. Dengan kolaborasi dan komitmen dari berbagai pihak, industri penerbangan di Asia Tenggara dapat mencapai target emisi nol bersih dan berkontribusi pada kelestarian bumi.
Penerbangan berkelanjutan bukan hanya mimpi, tetapi sebuah keniscayaan. Dengan SAF, langit Indonesia siap menyambut masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Editor: Lan
Komentar