Padang Tegal FC Ubud Klarifikasi Soal Kericuhan dan Sanksi Komdis Asprov PSSI Bali

Selasa, 26 November 2024 08:50 WITA

Card image

Foto bersama jajaran pengurus Padang Tegal FC di Ubud, Senin (25/11/2024). (Foto Yan Daulaka/MCW)

Males Baca?

GIANYAR - Tim sepak bola Padang Tegal FC memberikan klarifikasi resminya terkait kejadian keributan dan aksi saling pukul antar pemain dalam babak semifinal Piala Soeratin U-17 zona Bali melawan Garuda Muda Bali U-17, Sabtu (16/11/2024) sore di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar.

Buntut dari kejadian tersebut, Komdis Asprov PSSI Bali menjatuhkan sanksi dan denda terhadap pelatih kepala tim U-17 Padang Tegal FC, I Made Pasek Alit dan pemain I Made Satya Putra melalui surat putusan yang dikeluarkan tanggal 22 Nopember 2024 bernomor 01/Komdis/PSSI-Bali/XI-2024 dan surat putusan bernomor 02/Komdis/PSSI-Bali/XI-2024.

Koordinator Padang Tegal FC, Wayan Gading Sugiarta mengatakan, bahwa pihaknya sangat menyayangkan kejadian tersebut dan kasihan terhadap pelatih dan pemainnya yang dihukum tidak boleh aktif selama 1 tahun dan denda Rp5 juta.

"Tentunya kami kasihan dengan hukuman yang diberikan kepada mereka, apalagi kepada pelatih kami yang sedianya akan membawa tim ini mewakili Bali," kata Gading Sugiarta saat konferensi pers di salah satu restaurant di kawasan Ubud, Gianyar, Senin (25/11/2024).

Sementara itu, Humas Padang Tegal FC Yudiana mengklaim, bahwa apa yang mereka lihat di lapangan sama sekali beda dengan versi video ataupun laporan diterima Asprov PSSI Bali. Ia bahkan justru mempertanyakan ketidakhadiran pihak pengamanan dalam laga tersebut.

"Jangankan di dalam, yang jaga di depan pintu masuk yang seperti biasanya malah tidak ada. Lah biasanya kami di Padang Tegal saja saat menggelar pertandingan, yang jaga didepan minimal pecalang (pengaman desa adat)," tutur Yudiana.

"Dalam lapangan yang kami lihat hanya ada panitia berseragam yang memakai atribut panitia. Yang menjadi pertanyaannya, apakah mereka panitia itu termasuk pihak keamanan atau stewart? Bahkan kami tidak melihat seorang polisi pun di lokasi," tambahnya.

Di sisi lain, Bendesa Adat Padang Tegal, Made Parmita menegaskan, bahwa pihaknya sangat menyesalkan dengan pemberitaan sepihak yang beredar di medsos yang terkesan seolah-olah ada tindakan brutal yang dilakukan Padang Tegal FC pada kejadian tersebut. 

"Kami merasa disudutkan dengan beredarnya video yang tidak utuh, pun juga dengan viralnya berita kejadian di medsos yang menyudutkan nama klub dan nama desa kami yang selama 2 tahun ini sangat mendukung kiprah SSB Padang Tegal dalam pembinaannya," ucap Made Parmita didampingi Ketua Umum Padang Tegal FC, Kadek Era Sukadana.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya