Presiden Jokowi Tinjau Proyek Pengendalian Banjir dan Rob Tahap II di Semarang

Selasa, 18 Juni 2024 05:14 WITA

Card image

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja untuk meninjau proyek Pengendalian Banjir dan Rob Tahap II serta Penataan Kawasan Kampung Nelayan Tambak Lorok di Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/6/2024).

Males Baca?

SEMARANG - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja untuk meninjau proyek Pengendalian Banjir dan Rob Tahap II serta Penataan Kawasan Kampung Nelayan Tambak Lorok di Semarang, Jawa Tengah. Peninjauan ini dilaksanakan bertepatan pada hari raya Idul Adha, Senin (17/6/2024).

Dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi menyatakan bahwa proyek ini diproyeksikan mampu menahan rob yang berpotensi terjadi hingga 30 tahun ke depan. "Panjang untuk tanggul robnya ini sepanjang 3,6 km. Saya kira dalam jangka 30 tahun minimal bisa menahan rob yang terjadi. Saat ini baru dibangun, nanti kalau sudah rampung di bulan Agustus ini baru terlihat efektivitasnya," ujar Presiden Jokowi.

Presiden juga menekankan pentingnya menyelesaikan proyek ini sebagai contoh bagi wilayah lain yang menghadapi masalah serupa. "Kita lihat kalau sudah selesai efektivitas tanggulnya seperti apa. Nanti kalau memang baik, penataan kampung nelayan juga baik, akan kita jadikan duplikasi di daerah lain. Jadi paling tidak ada contohnya dulu," tambah Presiden.

Proyek Pengendalian Banjir dan Rob di Kawasan Tambak Lorok Tahap II mulai dikerjakan oleh Ditjen Sumber Daya Air pada tahun 2022 dengan anggaran sebesar Rp231,6 miliar. Sementara itu, Penataan Kawasan Kampung Nelayan di Tambak Lorok yang dimulai sejak Mei 2017 dan selesai pada April 2019, menghabiskan anggaran Rp45,6 miliar.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang mendampingi Presiden Jokowi mengatakan,”Untuk kawasan seluas 56 hektar ini, kita lakukan penataan kawasan serta pengendalian banjir dan rob. Kita bangun tanggulnya sepanjang 3,6 km dan saat ini sudah tertutup semua sehingga tidak akan ada lagi banjir dan rob yang masuk di kawasan Tambak Lorok ini." 

Selain tanggul, proyek ini juga mencakup pembangunan dua kolam retensi dengan luas masing-masing 12,02 hektar dan 8,57 hektar. Kolam-kolam ini dilengkapi dengan pompa berkapasitas 3 x 500 liter per detik. 

"Seluruh progresnya sudah mencapai 85%. Nanti akan selesai semua pada Agustus 2024. Pembebasan lahannya dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang, dan pembangunan oleh Kementerian PUPR, jadi ada kolaborasi," kata menteri penghobi fotografi ini.

Menteri Basuki pun optimistis bahwa proyek ini akan efektif dalam mengendalikan banjir dan rob di Semarang. "Saya kira ini akan jadi percontohan seperti yang disampaikan Presiden Jokowi. Karena daerah di sepanjang pantura ini perlu penanganan karena juga mengalami penurunan tanah (land subsidence), jadi tidak hanya Jakarta, tapi juga Tegal, Pekalongan, Demak, termasuk Semarang," tambah Menteri Basuki.

Dalam kesempatan tersebut, turut mendampingi Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti. 

Beberapa pejabat terkait juga hadir di antaranya Dirjen Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia, Direktur Sungai dan Pantai Dwi Purwantoro, Kepala Biro Komunikasi Publik Pantja Dharma Oetojo, Kepala BBWS Pemali Juana Harya Muldianto, Kepala BBPJN Jawa Tengah - DIY Rien Marlia, dan Kepala BPPW Jawa Tengah Kuswara.

Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Tambak Lorok dan menjadi contoh bagi proyek serupa di wilayah pesisir lainnya yang menghadapi tantangan rob dan banjir.

Editor: Lan


Komentar

Berita Lainnya



Wamendag Minta UMKM Bali Manfaatkan Medsos