Rangkaian Geledah Korupsi di Semarang: KPK Amankan Uang Rp1 Miliar dan 9.650 Euro

Rabu, 31 Juli 2024 07:01 WITA

Card image

Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2024).(Foto: Satrio/MCW)

Males Baca?

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan serangkaian penggeledahan di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) sejak 17 hingga 25 Juli 2024. Penggeledahan dilakukan untuk mencari bukti tambahan berkaitan dengan kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.

Adapun, sejumlah lokasi yang digeledah berada di Semarang, Kudus, dan Salatiga. Lokasi yang menjadi incaran penggeledahan KPK di antaranya, kantor dinas hingga rumah pribadi pihak-pihak yang berkaitan dengan dugaan korupsi di lingkungan Pemkot Semarang.

"Sejak 17-25 Juli penyidik telah melakukan penggeledahan pada 10 rumah pribadi, 46 kantor dinas atau OPD Pemkot Semarang, DPRD Jawa Tengah, tujuh kantor swasta, dan dua kantor pihak lainnya," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2024).

"Kegiatan penggeledahan dilakukan di Kota Semarang, Kudus, Salatiga, dan lainnya," sambungnya.

Dari penggeledahan tersebut, KPK mengamankan sejumlah barang yang diduga berkaitan dengan perkara ini. Di antaranya, uang tunai Rp1 miliar, uang asing senilai 9.650 euro, hingga dokumen terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Penyidik menyita dokumen-dokumen APBD 2023-2024 beserta perubahannya, dokumen pengadaan masing-masing dinas, dokumen APBD 2023 dan 2024, dokumen berisi catatan tangan, uang sekitar Rp 1 miliar dan mata uang asing 9.650 euro, barang bukti elektronik berupa handphone, laptop, dan media penyimpanan lainnya, serta puluhan unit jam tangan yang diduga terkait perkara tersebut," ucap Tessa.

Lebih lanjut, Tessa juga mengamini bahwa penyidik KPK telah menetapkan empat orang tersangka dalam penyidikan dugaan korupsi di Semarang. Namun, juru bicara KPK berlatar belakang penyidik itu masih enggan mengungkap identitas pihak-pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Ita

bersama suaminya Alwin Basri serta dua orang pihak swasta berinisial M dan RUD telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Setelah itu KPK telah menetapkan empat tersangka. Dua pihak swasta, dua penyelenggara negara," ujar Tessa.

Reporter: Satrio


Komentar

Berita Lainnya