Teluk Bintuni: Bukti Nyata Kepemimpinan yang Mementingkan Kesejahteraan Rakyat

Senin, 17 Juni 2024 00:00 WITA

Card image

Bupati dan Wakil Bupati periode 2016-2021 dan 2021-2024, Petrus Kasihiw dan Wakil Bupati Matret Kokop.

Males Baca?

BINTUNI - Teluk Bintuni, kabupaten yang terletak di pesisir barat Papua, telah mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. 

Peran duet Bupati dan Wakil Bupati periode 2016-2021 dan 2021-2024, Petrus Kasihiw dan Wakil Bupati Matret Kokop, tidak bisa diabaikan. Karena di bawah kepemimpinan dwi tunggal yang tampil kompak ini, Teluk Bintuni berhasil mencatat berbagai prestasi yang mencerminkan kemajuan pembangunan dan kesejahteraan warganya.

Suara miring terhadap kepemimpinan Petrus dan Matret terbantahkan dengan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Teluk Bintuni beberapa waktu lalu. Setidaknya ada indikator dan data-data yang sulit dibantahkan.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator penting yang menggambarkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat di suatu wilayah. Ketika Kabupaten Teluk Bintuni pertama kali didirikan pada tahun 2002, peringkat IPM-nya berada di posisi kedelapan di antara kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya. 

Namun, di bawah kepemimpinan Petrus Kasihiw dan Matret Kokop selama 8,5 tahun, terjadi lonjakan signifikan. Pada tahun 2023, IPM Kabupaten Teluk Bintuni mencapai 69,01% dan telah berhasil naik ke peringkat keempat di Papua Barat dan Papua Barat Daya. Hal ini mencerminkan peningkatan yang berarti dalam aspek kesehatan, pendidikan, dan standar hidup masyarakat.

Data dari BPS juga menunjukkan adanya penurunan yang signifikan dalam angka kemiskinan di kabupaten ini. Pada saat kabupaten ini baru berdiri, tingkat kemiskinan mencapai 57,47 persen. 

Dengan berbagai upaya dan kebijakan yang dijalankan, angka ini berhasil ditekan hingga mencapai 28,24 persen pada tahun 2023. Jumlah penduduk miskin pada tahun 2023 tercatat sebanyak 19,82 ribu jiwa, berkurang sebanyak 630 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan taraf hidup warganya.

Salah satu pencapaian signifikan lainnya adalah pertumbuhan ekonomi yang kuat. Setelah menghadapi dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi berada pada angka minus 2,3 persen pada tahun 2021, Teluk Bintuni berhasil bangkit dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,06 persen pada tahun 2022. 

Tidak berhenti di situ, pada tahun 2023, pertumbuhan ekonomi kabupaten ini mencapai 6,05 persen. Ini menunjukkan bahwa ekonomi Teluk Bintuni tidak hanya pulih tetapi juga tumbuh lebih kuat, mencerminkan peningkatan dalam kegiatan ekonomi dan investasi di daerah tersebut.


Halaman :
  • TAGS:
  • BINTUNI

Komentar

Berita Lainnya