Aliansi Anti Korupsi dan BEM Uncen Gelar Aksi di PN Jayapura, Tuntut Johannes Rettob di Tahan
Senin, 27 Mei 2024 02:59 WITA
Aliansi Masyarakat Orang Asli Papua Anti Korupsi dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Cenderawasih saat menggelar aksi demo di Pengadilan Negeri Klas IA Jayapura, Rabu (26/4/2023). (Foto: Edy/mcw)
Males Baca?
JAYAPURA - Ratusan masa aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Orang Asli Papua Anti Korupsi dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Cenderawasih kembali menggelar aksi demo di Pengadilan Negeri Klas IA Jayapura, Rabu (26/4/2023).
Pantauan MCWNEWS, masa menggelar aksi di halaman kantor PN Jayapura sembari berorasi masa juga membentangkan spanduk berisi tuntutan terhadap terdakwa kasus koruspi pengadaan Pesawat dan Helikopter Pemda Mimika Johannes Rettob.
Dalam orasinya, Muru Wenda mengatakan, alasanya pihaknya menggelar aksi untuk menuntut segera lakukan penahanan terhadap terdakwa Plt Bupati Mimika Johannes Rettob.
"Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jayapura, segera keluarkan penetapan penahanan," ujar Wenda.
Menurutnya, jika Pengadilan urung juga mengeluarkan surat penahanan, maka seolah penengakan hukum terjadi tebang pilih atau tidak adanya asas keadilan.
Baca juga:
Dukung Pelaksanaan KTT ASEAN, Kementerian PUPR Tingkatkan Infrastruktur di Kawasan Labuan Bajo
"Tindakan tersebut sudah terlihat melecehkan sistem hukum dan peradilan di Indonesia. Segera tangkap dan tahan," tegasnya.
Di tempat yang sama, Koordinator Lapangan (Koorlap) Demonstrasi Alfred Pabika menegaskan, kasus Plt Bupati Mimika Johannes Rettob ibarat berjalan di atas karpet merah. Menurutnya, hal ini dilihat dari penegakan hukum Tipikor terhadap orang Papua, yang langsung dilakukan penahanan, sementara non Papua tidak.
"Kami heran, masa pejabat Papua yang lainya jika tersangkut kasus korupsi langsung ditahan, sementara Plt Bupati Mimika ibarat diberikan karpet merah," tegasnya.
Pihaknya minta dengan tegas untuk segera Pengadilan Negeri Jayapura keluarkan surat penahanan terhadap Plt Bupati Mimika Johannes Rettob.
Reporter: Edy
Editor: Ady
Komentar