Antisipasi PMK, Derek Ampnir: Pengetatan Kita Lakukan dengan Humanis

Rabu, 20 Juli 2022 13:21 WITA

Card image

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat, Derek Ampnir, (Foto: MCWNEWS)

Males Baca?


MCWNEWS.COM, MANOKWARI - Pemerintah Provinsi Papua Barat (Pemprov Pabar) bergerak cepat membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk menangani ancaman virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, khususnya sapi dan kambing. Upaya pencegahan menjadi prioritas mengingat belum ditemukan kasus PMK di Pabar.

"Jadi saat ini kita telah membentuk Satgas yang bertanggungjawab untuk pengendalian dan penanganan wabah PMK di Provinsi Papua Barat. Rencana hari ini atau besok akan penetapan Peraturan Gubernur terkait dengan Satgas ini," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat Derek Ampnir kepada MCWNEWS, Rabu (20/07/2022).

Derek menjelaskan, pencegahan dilakukan oleh Satgas PMK dengan memperketat pengawasan di pintu-pintu seluruh wilayah kabupaten/kota di Papua Barat. Ia menegaskan, upaya pengetatan ini dilakukan dengan mengedepankan cara-cara humanis, mengingat sedang pemulihan ekonomi masyarakat dampak Covid-19.

"Kita bersyukur sampai hari ini belum ada ditemukan kasus PMK di Papua Barat. Jadi prioritas kita hari ini adalah pencegahan dengan melakukan pengawasan di pintu-pintu masuk Pabar."

"Kita sangat mengedepankan sikap-sikap humanis, karena kita ini kan baru terpapar Covid, jadi kondisi ekonomi kan benar-benar terpuruk, jadi kita mengimbau dan mengajak masyarakat, artinya boleh beraktifitas untuk memulihkan ekonomi, tapi ini ada penyakit ini, ayo kita jaga sama-sama," tutur Derek Ampnir, yang juga selaku Ketua Harian Satgas PMK.

Lebih lanjut, Derek menjelaskan peternakan menjadi salah satu program besar Pemprov Papua Barat yang diusung dalam rangka pemulihan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Jadi program peternakan ini merupakan program besar kita untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat," katanya.

Derek berharap dukungan komunikasi proaktif dan keterbukaan seluruh masyarakat Papua Barat jika menemukan ada hewan sakit terindikasi virus PMK, dengan ciri seperti ternak demam tinggi, terdapat luka seperti sariawan pada mulut, lidah dan gusi, terdapat luka pada kaki, dan kehilangan nafsu makan.

"Harapan kami masyarakat terbuka dan proaktif komunikasi dengan petugas apabila menemukan ada indikasi-indikasi hewan ternak sakit terkena virus ini (PMK, red), agar kita dapat cepat tangani, agar tidak meluas. Ini untuk kebaikan kita bersama. Jadi sinergitas dan dukungan masyarakat dalam menanggulangi ancaman penyakit ini (PMK) sangat penting," tandasnya. (adi)


Komentar

Berita Lainnya