FMIPA Perkuat Program Internasional UPSKILL
Selasa, 28 Mei 2024 14:47 WITA

Pengembangan program internasional di Fakultas MIPA dan Upskill dengan fokus utama pada olahraga dan lingkungan. Dilaksanakan di ruang rapat FMIPA, Senin (15/1/ 2024). (Foto: dok. Unud).
Males Baca?JIMBARAN - Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana (FMIPA Unud) dan UPSKILL duduk bersama membahas pengembangan program internasional di Fakultas MIPA dan Upskill dengan fokus utama pada olahraga dan lingkungan.
Pertemuan yang dilaksanakan di ruang rapat FMIPA, Senin (15/1/ 2024). Dihadiri langsung oleh Dekan FMIPA Prof. Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc, P.hD, Wakil Dekan 1 FMIPA Dr. Ngurah Agus Sanjaya, S.Kom, M.Kom, Koordinator Program Studi Farmasi Dr. Eka Indra Setiawan,S.Farm.,M.Sc.Apt, Perwakilan KUI - Dr Oka Samirana, serta perwakilan UPSKILL Laura, dan Rima.
Diskusi ini dimulai dengan evaluasi program internasional yang sudah berjalan, mencakup kualitas materi subject, metode pembelajaran, seleksi dosen berkompetensi dalam bahasa Inggris (S2 di luar negeri), koordinasi jadwal, dan kuota mahasiswa asing per program sejumlah 15 orang.
Sebagai tanggapan, Oka Sa irana menyoroti pentingnya memfokuskan proposal pada satu subject baru, seperti program KUI yang baru diusulkan, yaitu "Culture Winter Camp" dengan biaya 8 juta/participant selama 1 minggu.
Pertemuan ini juga membahas kemungkinan pengembangan program internasional baru dengan memilih tim program koordinator yang ahli dan menjalin kerjasama dengan mitra yang terkait dengan subjek tertentu, misalnya, pencak silat dan healing.
Lebih lanjut Oka menyarankan agar olahraga Indonesia dapat diintegrasikan ke dalam program baru, melibatkan mitra sebagai narasumber dengan perjanjian tertulis.
"Dalam upaya menjadi program internasional yang sah dengan Udayana, penting untuk memiliki dokumen kerjasama. Biaya kuliah sejumlah 550 USD, dengan potongan 7,5% untuk short course. Setiap kelas berlangsung selama 50 menit, dengan laporan yang dapat disusun secara terstruktur atau mandiri. Selain itu, terdapat pertemuan ekskursi selama 70 menit, setara dengan 1 ECTS (25-30 jam), dan total 1 SKS setara dengan 150 menit di kelas dan 20 menit di luar kelas," ujar Oka
Sementara itu Laura menyoroti pentingnya menunjuk program koordinator untuk memilih tim untuk subject Sport and Environment, sesuai dengan jumlah subject per program.
Watiniasih menambahkan bahwa short course mengenai "Sport and Healing" selama satu minggu dapat dikembangkan. "Hasil dari pertemuan ini adalah rencana pengembangan "Sport and Environment Short Course" yang dijadwalkan pada bulan Juli 2024," ujarnya.
Subject yang dipilih memiliki bobot 7,5 ECTS, dan segera akan ditunjuk program koordinator dan timnya untuk membahas anggaran dan deadline. Koordinasi lanjutan dengan Pak Teddy Indrajaya juga menjadi prioritas dalam menggarap program ini, dengan target 3 jam minimal per hari untuk setiap kelasnya. (unud.ac.id).
Editor: Dewa
Berita Lainnya

Kasus Korupsi Proyek Aerosport Mimika, Kejati Papua Sita Rp300 Juta

Perjuangan DAMAI Berakhir di MK, Serukan Persatuan untuk Membangun Teluk Bintuni

JMSI Rayakan HUT ke-5 di Banjarmasin, Luncurkan Program Literasi ‘JMSI Goes To School’

Periksa Mantan Dirut Telkom Alex J Sinaga, KPK Dalami Dugaan Proyek Fiktif

KPK Ulik Peran PT Telkom di Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina

Paslon DAMAI Optimistis Gugatan PHPU Pilkada Teluk Bintuni Lolos ke Sidang Pembuktian MK

KPK Geledah Kantor Dinas PUPR Mempawah Kalbar

KPK Sita Pajero Hingga XMax dari Rumah Tersangka Korupsi Bank BJB

KPK Selisik Keterlibatan Ridwan Kamil di Kasus Dana Iklan saat Jabat Komisaris BJB

Transaksi Korupsi di Indonesia Sepanjang 2024 Tembus Rp984 Triliun

KPK Geledah Kantor Dinas Perkim Lampung Tengah, Terkait Kasus Apa?

Jaksa Hadirkan Dua Saksi di Sidang Hasto Kristiyanto Hari Ini

Komentar