Kementerian PUPR Tawarkan Kerja Sama Proyek Infrastruktur IKN ke Brunai Darussalam

Jumat, 25 November 2022 05:32 WITA

Card image

Sekjen PUPR Mohammad Zainal Fatah mewakili Menteri Basuki Hadimuljono menerima kunjungan Pengiran Muda Abdul Qawi dari Brunai Darussalam, Kamis, (24/11/2022). (Foto: Dok.BKP)

Males Baca?


JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mohammad Zainal Fatah mewakili Menteri Basuki Hadimuljono menerima kunjungan Pengiran Muda Abdul Qawi dari Brunai Darussalam.

Kunjungan Abdul Qawi guna membahas potensi kerja sama antara Indonesia dan Brunai Darussalam di bidang infrastruktur.

Dalam kesempatan tersebut Zainal mengatakan, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR sangat terbuka kepada Brunai Darussalam untuk menjajaki kerja sama berbagai sektor infrastruktur melalui skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).

Baik untuk proyek KPBU solicited  (diprakarsai pemerintah) maupun unsolicited (tidak diprakarsai pemerintah). 

Salah satunya kerja sama dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur dengan mengedepankan inovasi teknologi baru terutama untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

“Sekarang kami sedang membangun IKN di Kalimantan dan kami sangat terbuka untuk menerima investor dari Brunai Darussalam untuk mendukung pembangunan. Saat ini kami sedang siapkan basic infrastruktur yang ditargetkan selesai pada Semester I tahun 2023,” terangnya, Kamis (24/11/2022).

{bbseparator}

Dijelaskan, Kementerian PUPR sudah memulai pembangunan infrastruktur dasar di IKN sejak awal September 2022 lalu, di antaranya pembangunan jalan tol dan jalan nasional, penyediaan air baku, rumah untuk pekerja konstruksi IKN, serta penyiapan lahan siap bangun (land development). 

Dalam pertemuan, Zainal Fatah juga menawarkan proyek-proyek infrastruktur yang memiliki potensi investasi besar melalui skema KPBU seperti 14 proyek dalam persiapan senilai Rp130 triliun (pembangunan hunian vertical Spuur Karawang).

"Serta 16 proyek memasuki tahap transaksi senilai Rp201,68 triliun di antaranya penyediaan infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Bendungan Bintang Bano di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan SPAM Regional Ir. H Djuanda," tuturnya.

Zainal Fatah berharap pertemuan dan forum hari ini dapat memperkuat kerja sama bilateral yang sudah terjalin dengan baik antara Indonesia dengan Brunai Darussalam, sehingga dapat merealisasikan harapan-harapan kedua negara terhadap pengembangan infrastruktur di Indonesia. 

“Kedepan bisa kita komunikasikan lebih intensif dengan Duta Besar tentang apa saja yang mungkin bisa kita kerjakan bersama. Kami akan mendorong dan kami berusaha menyediakan ekosistem yang lebih baik untuk investasi,” ujarnya.

(Putra)


Komentar

Berita Lainnya