Kunjungan Media Tiongkok Diharapkan Dapat Pulihkan Pariwisata Bali

Jumat, 30 Juni 2023 20:48 WITA

Card image

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menerima kunjungan media dari Tiongkok dalam rangka memulihkan dan mempromosikan pariwisata Bali pasca Pandemi Covid-19, Jumat (30/6/2023). (Foto: Humas Pemprov Bali)

Males Baca?

 

DENPASAR - Wisatawan asal Tiongkok merupakan salah satu wisatawan terbanyak yang datang berlibur ke Bali. Bahkan pascapandemi, wisatawan Tiongkok yang datang ke Bali dari bulan Januari hingga saat ini sekitar 170 ribu.

Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) saat memberikan sambutan pada acara yang bertajuk “Media Briefing Wonderful Indonesia Familiarization Trip for China Media”.

Cok Ace dalam kesempatan tersebut juga mengapresiasi acara yang menghadirkan media dari Tiongkok dalam memulihkan dan mempromosikan pariwisata Bali pascapandemi Covid-19.

“Melalui kesempatan ini, saya harap kegiatan ini tidak hanya memulihkan pariwisata Bali, namun juga meredam berbagai informasi negatif yang sebagian besar tidak benar terkait dengan pariwisata Bali,” ucapnya di Ruang Rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Jumat (30/6/2023).

Kegiatan itu turut dihadiri Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Made Marthini, Konsul Jenderal Tiongkok untuk Bali Mr. Zhu Xinglong, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional 1, Wisnu Sindhutrisno, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, serta berbagai media Tiongkok.

Ia mengatakan bahwa memang saat ini pariwisata Bali menghadapi berbagai tantangan dan hal-hal negatif yang dilakukan oleh wisatawan asing dan menjadi viral di dunia maya. 

“Mereka melanggar aturan hukum atau tidak menghormati nilai dan norma budaya yang berlaku di Bali, seperti berkendara tanpa helm, bekerja di Bali dengan visa turis, dll,” bebernya. 

Sehingga Guru Besar ISI tersebut mengungkapkan jika Pemerintah Provinsi Bali telah mengambil beberapa langkah untuk menyikapi masalah yang muncul oleh wisatawan mancanegara, adapun langkah-langkah di antaranya menerbitkan SE No.4 tahun 2023, berisi mengenai informasi apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh wisatawan selama mereka di Bali. 

SE tersebut telah dikompilasi dengan narasi yang lebih ringkas dan sederhana serta bisa diunduh dengan melakukan scan pada QR Code dan telah tersedia dalam 3 bahasa yakni bahasa Inggris, India dan Cina.

{bbseparator}

Juga membentuk SATGAS Percepatan Pelaksanaan Tata Kelola Pariwisata yang terdiri dari berbagai anggota Polda Bali, Kantor Kementerian Hukum dan HAM Bali, dan juga lembaga MDA (Majelis Desa Adat) Bali; serta bekerjasama dengan Polda Bali dan instansi dalam hal pengamanan. 

Di sisi lain, demi memberikan kenyamanan kepada wisatawan, menurutnya pemerintah juga telah memberikan berbagai fasilitas seperti Visa on Arrival (VoA) untuk wisatawan dari 92 negara, bebas visa bagi 10 negara ASEAN dan Timor Leste, membangun kerjasama dengan berbagai maskapai penerbangan yang berjumlah 36 maskapai dari 29 kota terhubung.

Bahkan untuk menarik minat wisatawan China kita sudah bekerjasama dengan membuka penerbangan dari Hongkong dengan Cathay Pacific tujuh kali seminggu, Hongkong Airlines lima kali seminggu, Xiamen Airlines tujuh kali seminggu.

Penerbangan ke Guangzhou dengan China Southern Airlines tiga kali seminggu, penerbangan ke Shanghai dengan China Eastern Airlines tiga kali seminggu, dan penerbangan ke Shenzhen dengan Lion Air tujuh kali seminggu.

"Dengan berbagai usaha yang dilakukan oleh pemerintah, saya optimis bisa mengembangkan pariwisata Bali lebih baik ke depan dengan tetap mengutamakan pariwisata yang berbudaya, berkualitas dan bermartabat," tuturnya.



Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya




Bendesa Berawa Segera Disidangkan