Mahasiswa MBKM Bina Desa Abuan Universitas Udayana Ciptakan Inovasi Produk Bio-Urine

Selasa, 16 Januari 2024 16:29 WITA

Card image

Biro Kemahasiswaan Universitas Udayana menyelenggarakan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). (Foto: dok. Unud).

Males Baca?

BANGLI - Universitas Udayana (Unud) melalui Biro Kemahasiswaan kembali menyelenggarakan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri Bina Desa yang rangkaiannya telah dimulai sejak Bulan Februari 2023.

Tahun ini Universitas Udayana mendanai total 8 proposal yang telah diajukan oleh 8 tim. Salah satu dari ke-8 tim tersebut adalah Tim Bina Desa Abuan yang berlokasi di Desa Abuan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Dilansir dari unud.ac.id, Selasa (16/1/2024).

Tim Bina Desa Abuan mengangkat permasalahan pertanian khususnya pada perkebunan jeruk yang menjadi pokok permasalahan utama pada proposal yang diajukan. Seperti diketahui, Kintamani menjadi salah satu wilayah pemasok jeruk di Provinsi Bali. 

Proses riset dan survei awal telah dilaksanakan Tim Bina Desa Abuan sejak Bulan Maret 2023 dan pendalamannya dilakukan sejak Bulan Agustus-September 2023. Berdasarkan hasil riset sederhana dan survei, Tim Bina Desa Abuan mendapatkan informasi bahwasannya terjadi penurunan kualitas pohon jeruk yang berpengaruh terhadap produktivitasnya.

Keterangan yang diperoleh dari beberapa informan yang berkaitan menimbulkan hipotesis bahwa menurunnya kualitas pohon jeruk diakibatkan oleh kandungan tanah. Dengan adanya permasalahan tersebut Tim Bina Desa Abuan membawa gagasan program penyehatan lahan menggunakan media bio-urine sebagai pupuk cair dalam meningkatkan kualitas lahan yang cenderung sudah rusak agar dapat lebih produktif. 

Tim Bina Desa memulai pelaksanaan MBKM Bina Desa pada Bulan September dengan berfokus pada masalah utama dan juga aspek-aspek sosial kemasyarakatan lainnya.

Pada pelaksanaan program utama yaitu penyehatan lahan menggunakan bio-urine dilakukan pada lahan percontohan (demonstration plot) seluas 1 are dan diawali dengan melakukan modifikasi terhadap kandang sapi yang dijadikan sebagai sarana utama mendapatkan produk bio-urine.

Proses penyehatan lahan menggunakan media bio-urine selama kurun waktu 2 bulan, dilakukan delapan kali penyiraman bio-urine pada lahan percontohan secara rutin, mulai terlihat perubahan lahan yang dianalisis melalui beberapa indikator sifat tanah yaitu sifat biologi, fisika, dan kimianya.

perbandingan tanah yang tidak disiramkan bio-urine. Melalui analisis beberapa indikator sifat tanah tersebut dapat disimpulkan bahwa berdasarkan keragaman spesies tanah yang hidup, karakteristik fisik dan struktur tanah, serta reaktivitas kimia tanah, lahan dengan penerapan penyehatan lahan menggunakan bio-urine tergolong subur dibandingkan lahan yang tidak menggunakan bio-urine. 

Selain berupaya melakukan penyehatan lahan, Tim Bina Desa Abuan juga berupaya mengajukan pencatatan Kekayaan Intelektual Komunal dari kebudayaan yang ada di Desa Abuan. Diawali dengan penggalian informasi melalui beberapa informan seperti masyarakat, pemangku dan bendesa adat Desa Abuan. Hingga akhirnya Tim Bina Desa Abuan berhasil mencatatkan Kebudayaan yang ada di Desa Abuan yaitu Tari Rejang Khayang sebagai Kekayaan Intelektual Komunal.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya