Bupati Teluk Bintuni Hadiri Seminar Internasional untuk Kembangkan Pariwisata Mangrove
Senin, 27 Mei 2024 07:13 WITA
Bupati Teluk Bintuni menandatangani daftar hadir di GSG Bintuni, Rabu (18/10/2023). (Foto: Haiser/MCW)
Males Baca?BINTUNI - Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw, menghadiri Seminar Internasional bertajuk "Natural Resources, Environment, and Sustainable Tourism: How to Achieve Sustainable Development Goals 2023" yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Universitas Papua (UNIPA) di GSG Bintuni.
Seminar pada Rabu (18/10/2023) ini merupakan upaya UNIPA untuk membahas isu-isu penting seputar sumber daya alam, lingkungan, dan pariwisata berkelanjutan dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan tahun 2023.
Dalam sambutannya, Bupati Kasihiw menyampaikan pentingnya sumber daya alam, khususnya hutan mangrove di Bintuni, yang memiliki potensi besar. Ekosistem mangrove ini penting sebagai habitat bagi berbagai organisme laut seperti udang, ikan, kepiting, dan lainnya.
"Ekosistem ini penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung perekonomian masyarakat," kata Bupati Kasihiw.
Bupati Kasihiw juga menekankan perlunya pengembangan objek pariwisata mangrove dan peraturan yang mendukung konservasi, pengembangan, dan pemanfaatan potensi mangrove ini. Dia berharap para ilmuwan yang hadir dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan objek pariwisata mangrove di Bintuni dan sumber daya alam lainnya yang dimiliki Kabupaten Teluk Bintuni.
"Kami berharap seminar ini dapat menghasilkan rekomendasi yang dapat mendukung pengembangan pariwisata mangrove di Bintuni," kata Bupati Kasihiw.
Seminar ini menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka, termasuk Meky Sagrim, (Rektor Universitas Papua), Siti Nurbaya (Menteri Lingkungan dan Kehutanan RI), Sakti Wahyu Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan RI), Prof Hiroshi Ehara (Penggunaan Lahan Pertanian untuk Meningkatkan Tanaman, Universitas Nagoya, Jepang), Assc. Prof. Lisa Becking (Ekosistem Laut yang Tahan, Universitas Wageringen, Belanda), Michael Balke (Keberlanjutan Biodiversitas dan Sistem Informasi, Zoological State Collection Munich, Jerman), dan Julian Schrader (Konsep Keberlanjutan Ekologi dan Konservasi, Universitas Mocqu, Australia).
Acara ini juga dihadiri oleh beberapa pejabat dan tokoh masyarakat setempat serta mendapatkan perhatian dari media massa. Selain itu, seminar ini juga dapat diikuti secara daring (online) melalui platform Virtual Zoom.
Reporter: Haiser
Editor: Lan
Komentar