Dibangun Swadaya, Rumah Adat Suku Toraja Diresmikan

Sabtu, 22 Oktober 2022 18:06 WITA

Card image

Foto bersama Wakil Bupati Teluk Bintuni Matret Kokop, dengan Pengurus IKT Kabupaten Teluk Bintuni, Anggota DPR Provinsi Papua Barat, Tokoh Masyarakat dan Tujuh Suku Kabupaten Teluk Bintuni di depan Tongkonan IKT Kabupaten Teluk Bintuni, Sabtu, (22/10/2022) Foto: haiser/mcwnews)

Males Baca?

 

 BINTUNI - Rumah Adat Suku Toraja (Tongkonan) yang dibangun sejak 2011 silam telah berdiri bersama delapan lumbung di tanah seluas kurang lebih satu hektare di Tanah Merah, Distrik Bintuni

Ketua Panitia Pembangunan Tongkonan IKT (Ikatan Keluarga Toraja) Kabupaten Teluk Bintuni Yosep Dian menerangkan, Tongkonan bisa berdiri berkar bantuan dari masyarakat Suku Toraja yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni.

"Satu Tongkonan dan delapan lumbung dibangun dengan biaya kurang Rp2,5 miliar, dengan biaya swadaya warga masyarakat Toraja yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni," kata Yosep Dian ketika ditemui MCWNEWS.COM saat pemberkatan dan peresmian Tongkonan IKT Kabupaten Teluk Bintuni, Sabtu (22/10/2022) di Bintuni.

Di lokasi yang sama Ketua IKT Kabupaten Teluk Bintuni Martinus Manatin mengatakan, Tongkonan tersebut menjadi kebutuhan untuk tempat berkumpul bagi masyarakat Toraja.

"Tongkonan ini akan kami jadikan sekretariat dan ini adalah kebutuhan kami, bukan kemegahan, kami akan gunakan baik suka maupun duka," bebernya.

Manatin berpesan dan menitipkan bangunan tersebut kepada masyarakat Teluk Bintuni, khususnya kepada masyarakat Toraja untuk digunakan dengan sebaik-baiknya.

Dirinya menambahkan, karena telah bertugas di Kabupaten Toraja Utara dengan menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan, sehingga tidak dapat bertemu setiap hari. 

Dilanjutkan, kepengurusan IKT Teluk Bintuni berakhir pada bulan April, oleh karena itu ia meminta seluruh masyarakat IKT untuk memilih pengurus baru yang terbaik.

"Saya berpesan kepada seluruh keluarga Toraja pilihlah pengurus yang terbaik di antara kita yang akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, dapat mengayomi seluruh rumpun masyarakat Toraja yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni dan sanggup berdampingan dengan suku lain," tuturnya.

{bbseparator}

Sementara Pengurus IKT Provinsi Papua Barat Matius Menteng menambahkan, selain dijadikan tempat berkumpul bagi masyarakat Toraja, Tongkonan tersebut juga dapat untuk melatih kesenian dan budaya. 

"Selain tempat untuk melatih seni dan budaya, juga dapat dijadikan tempat wisata. Adanya Tongkonan tersebut merupakan wujud adanya masyarakat Toraja di Papua," jelasnya. 

Dalam arahannya, Wakil Bupati Kabupaten Teluk Bintuni, Matret Kokop mengatakan, Tongkonan tersebut merupakan kekayaan budaya dan keragaman Indonesia. 

"Hari ini kita melihat Tongkonan sebagai bagian kekayaan dan keragaman bangsa Indonesia, semua adalah kekayaan budaya bangsa yang terus dipelihara, terus dilestarikan di samping kekayaan budaya bangsa," pesannya.

Menurutnya, dengan adanya rumah adat dapat meningkatkan pendapatan dalam bidang pariwisata.

"Pemerintah Daerah merasa bangga dan memberikan apresiasi atas kehadiran rumah adat masyarakat Toraja atau Tongkonan di Kabupaten Teluk Bintuni," ungkapnya.

Wakil Bupati menambahkan, keberadaan masyarakat Toraja di Kabupaten Teluk Bintuni telah banyak membantu pemerintah daerah, terutama turut andil menyukseskan program pembangunan baik dalam bidang pemerintahan maupun di sektor lain.

Ia juga berpesan kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Teluk Bintuni untuk terus menjaga dan memelihara keragaman budaya.

"Kepada seluruh masyarakat Toraja khususnya dan seluruh masyarakat di Kabupaten Teluk Bintuni saya harap untuk terus menjaga serta memelihara keberagaman, kerukunan antar suku, agama serta budaya di daerah ini," ucapnya. 
 

(Haiser Situmorang)


Komentar

Berita Lainnya