Firli Bahuri Sebut NU Miliki Sumbangsih Upaya Berantas Korupsi di Indonesia

Selasa, 07 Februari 2023 10:21 WITA

Card image

Ketua KPK Firli Bahuri, (Foto: ig/kpk_ri)

Males Baca?


JAKARTA - Bangsa Indonesia khususnya warga Nahdliyin memperingati hari lahir (Harlah) 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU), organisasi sosial keagamaan terbesar di jagad raya yang memiliki peran sentral bagi peradaban umat manusia beserta alam semesta.

Sebagai komponen bangsa yang memiliki basis dukungan sosial kemasyarakatan di penjuru tanah air dari Sabang sampai Merauke-mulai Miangas hingga Pulau Rote, segenap insan Nahdliyin terpanggil bergerak.

"NU sekaligus menjadi influencer bagi anak-anak bangsa lainnya untuk bersama-sama menjaga, merawat sekaligus membesarkan republik yang kita cintai ini," ucap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) Firli Bahuri, Selasa (7/2/2023).

Tak lekang oleh waktu, panggilan suci nan mulia sebagai penyelamat bangsa dan negara senantiasa dilakukan dengan kerelaan yang luar biasa oleh kaum Nahdliyin dari masa ke masa, sejak zaman dulu hingga masa kini.

Ketua KPK menilai bahwasanya dari dalam hati sanubari kaum Nahdliyin, telah terpatri rasa tanggung jawab besar untuk senantiasa mengawal arah, perjalanan dan tujuan bangsa Indonesia, sebagaimana termaktub dalam mukadimah UUD 1945.

Penilaian dan analisa ini dikatakan, mengingat NU telah tercatat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan direpublik ini, dan NU telah berbuat banyak bagi persatuan, kesatuan serta kemajuan bangsa dan negara di berbagai bidang.

"Mulai dari agama, pendidikan, sosial-ekonomi, hingga pemberantasan korupsi yang telah berurat akar di negeri ini," terangnya.

Selain itu, sumbangsih dan wujud nyata serta peran aktif NU dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, dapat dilihat dari nilai-nilai pendidikan Antikorupsi dalam perspektif islam.

Di mana senantiasa ditanamkam sejak dini kepada para nahdliyin di sekolah, mulai dari pesantren hingga bangku kuliah, untuk disebarkan ke umat.

{bbseparator}

Konsistensi dan tekad kuat NU dalam membentuk dan membangun karakter bangsa Antikorupsi lambat laun diikuti oleh organisasi sosial lintas agama lainnya, bahkan menjadi trend center.

NU adalah pelopor recovery sekaligus restrukturisasi pembangunan akhlak dan karakter Antikorupsi pada diri anak-anak Indonesia.

"Dengan menyemai beni-benih Antikorupsi sejak dini, karena kaum Nahdlyin sadar bahwasanya korupsi adalah musuh agama dan aliran kepercayaan apapun di NKRI," tuturnya.

Nilai-nilai dan ruh Antikorupsi juga selalu digelorakan oleh ulama dan para kiyai NU dalam setiap kegiatan keagamaan, seperti di setiap khutbah jum’at, kultum (kuliah 7 menit) usai sholat fardu atau pengajian, dengan narasi yang sejuk dan teduh, sehingga dapat diterima, dipahami dan dijalani umat.

Sosok seorang Nahdliyin yang memiliki kepribadian kuat, akhlak, moral dan berbudi pekerti luhur, jujur, sederhana serta menjunjung tinggi integritas sebagai makhluk ciptaan-Nya, tentunya menjadi contoh sekaligus panutan bagi kita, segenap anak bangsa dalam menjalani hidup dan kehidupan di republik ini.

"Syukur Alhamdulillah KPK banyak diisi oleh insan-insan Antikorupsi yang memiliki ruh dan karakter serta kepribadian seorang Nahdliyin. Sosok seorang Nahdliyin-lah yang senantiasa membakar semangat pengabdian tanpa batas para punggawa di KPK," kata Firli.

Sama halnya dengan NU, pihaknya memandang tugas dan kewajiban yang penuh resiko dalam memberantas korupsi di bumi pertiwi, sebagai panggilan sekaligus bentuk kecintaan serta ketaatan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

{bbseparator}

Menurutnya, percuma menyebar teror untuk menakut-nakuti punggawa-punggawa KPK, mengingat segenap insan KPK yang memiliki semangat dan ruh seorang Nahdlyin, telah mewakafkan diri dan keluarga dalam perang badar melawan korupsi di republik ini.

"Tidak berlebihan jika saya katakan, bahwasanya setiap insan KPK dan elemen bangsa Antikorupsi yang ikut andil dalam perang badar melawan korupsi di Indonesia, sejatinya adalah seorang Nahdliyin alami," ucapnya.

Dikatakan, siapapun yang mengaku NU atau memiliki ruh seorang Nahdlyin, tentunya tidak akan pernah berdiam diri dan membiarkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan seperti korupsi.

Karena seorang Nahdlyin tentunya mengetahui dampak destruktif korupsi yang bukan hanya merugikan keuangan negara semata, namun dapat menghancurkan suatu bangsa karena korupsi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap khittah kenegaraan. 

"Anak-anak bangsa yang memiliki karakter seorang Nahdlyin, sangat dibutuhkan untuk menjaga khittah kenegaraan yang sejatinya adalah manifestasi cita-cita berdirinya republik ini, yang tak lain melindungi, menyejahterakan segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote," pungkasnya.

Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya