Jadi Pengemis di Bali, Pria Asal India Dideportasi Imigrasi Denpasar

Jumat, 16 September 2022 18:54 WITA

Card image

PKX (50) Asal India (Kemeja Putih Bertopi) saat berada di Bandara Ngurah Rai untuk Dideportasi., Jumat (16/09/2022) (Foto : Hms Kemenhumkam Bali)

Males Baca?

 

MCWNEWS.COM, BADUNG – Belum sehari pihak Imigrasi mendeportasi warga asing, kini kembali dari pihak Imigrasi Denpasar melakukan deportasi terhadap seorang pria asal India. WNA berinisial PKX (50) dideportasi setelah diketahui jadi gelandangan dan kerap mengemis.

Kata Yasonna H. Laoly Kepala Imigrasi Denpasar, bahwa PKX diketahui setelah adanya laporan masyarakat pada April 2021 yang dianggap meresahkan. Saat itu pria ini kerap makan lalu pergi tanpa bayar sambil mengomel.

"Kasusnya berawal ketika PKX terlantar karena kehabisan uang dan ia kerap makan di Rumah Makan Padang di wilayah Denpasar tanpa membayar," tutur Laoly. 

Bahkan tak jarang terlihat meminta minta uang kepada sejumlah warga yang dijumpainya saat berjalan. Dari laporan itu, PKX diboyong oleh Satpol PP Kota Denpasar ke Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar pada 06 April 2021 untuk dilakukan tindakan lanjutan sesuai ketentuan keimigrasian. 
Diketahui PKX pertama kali datang ke Indonesia pada 17 Februari 2020 melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan menggunakan Bebas Visa Kunjungan yang berlaku untuk 30 (tiga puluh) hari. Tujuan yang bersangkutan datang ke Indonesia adalah untuk berlibur di pulau Bali.

Dalam pengakuannya, PKX menyebutkan bahwa ia tinggal di Bali seorang diri. Karena kehabisan uang, Iapun hidup menggelandang. Diketahui pula ia melakukan perpanjangan Izin Tinggal Keadaan Terpaksa (ITKT) pada masa Pandemi Covid-19 yang berlaku sampai dengan 16 April 2020. Namun sejak itu hingga ia diamankan, tidak ditemukan perpanjangan izin tinggal pada paspor yang bersangkutan. 

Pada masa itu pemerintah Indonesia melalui imigrasi memberikan fasilitas kemudahan izin tinggal bagi warga asing yang tinggal di Indonesia dan belum dapat kembali ke negaranya akibat tidak adanya penerbangan yang beroperasi kala itu.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya