Kementan Langsung Bergerak atasi Kekeringan di Wajo Akibat El Nino

Senin, 28 Agustus 2023 06:38 WITA

Card image

Salah satu Embung di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. (Foto: Dok.Kementan)

Males Baca?

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan akan melakukan gerak cepat mengantisipasi kemungkinan adanya iklim ekstrim yang mempengaruhi jalannya produksi pangan. Salah satunya mengatasi dampak kekeringan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), khususnya di Kecamatan Tana Sitolo, Desa Ina Lipue sekitar 500 ha. 

Kementerian Pertanian (Kementan ) langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Wajo, petugas UPTD pengairan Bila Kelola, Danramil Tana Sitolo, Dinas PU Kabupaten Wajo, serta petugas PPL dan petani setempat. Semua pihak terkait bekerja sama untuk memanfaatkan air secara efisien sehingga dapat mengurangi dampak kekeringan. 

Kesepakatan bersama seperti pengaturan waktu pembagian air serta penertiban  pompa2 air yg  langsung mengambil air di saluran, supaya tidak secara bebas menggunakan air. 

Dengan demikian  maka luas lahan sekitar 500 ha dapat terselamatkan ssmpai panen. 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, antisipasi lainnya juga sudah dirancang dengan percepatan tanam, infrastruktur air dan pencocokan validasi cuaca dengan menggunakan data BMKG.

"Selama ini kita selalu mempermasalahkan soal cuaca dan hama. Karena itu kita lakukan mapping serta kerjasama dengan BMKG. Yang pasti kita terus bergerak cepat,” kata Mentan SYL, Minggu (27/8/2023).

Lebih lajut Mentan SYL menjelaskan, keberhasilan Indonesia dalam menjaga ketersediaan pangan adalah modal utama dalam melakukan fokus kerja di tahun 2023 dengan pendekatan kerja yang harus berjalan efektif dan efisien.

"Pertanian di tahun 2023 itu sudah kita rancang pada tahun 2022, karena itu kita hanya perlu melakukan intervensi agar produksi tahun depan berjalan dengan lancar serta sesuai dengan haraapn. Insyaallah cuaca bisa kita kendalikan," katanya.

Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan, Ali Jamil mengatakan, bangunan air seperti embung dan dam parit akan bermanfaat meskipun debit air kecil, air masih bisa teralirkan ke sawah-sawah petani. Sehingga petani bisa menambah pertanaman dalam setahun, dari satu kali menjadi dua kali.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya