KPK Ajak Pemangku Kepentingan di Sumut Gelorakan Semangat Antikorupsi

Selasa, 29 November 2022 22:23 WITA

Card image

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka rangkaian kegiatan menuju Hari Antikorupsi Sedunia (Road to Hakordia) tahun 2022 dari Medan, Sumatera Utara (Sumut), Selasa, (29/11/2022). (Foto: Dok.KPK/mcw)

Males Baca?


MEDAN - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka rangkaian kegiatan menuju Hari Antikorupsi Sedunia (Road to Hakordia) tahun 2022 dari Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Dengan mengusung tema "Indonesia Pulih, Bersatu Lawan Korupsi", KPK mengajak setiap elemen bangsa bersatu untuk bersama-sama mencegah korupsi di lingkungan masing-masing.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam sambutannya menjelaskan bahwa Hakordia yang diperingati setiap 9 Desember, menjadi pengingat bahwa masih marak praktik korupsi saat ini.

Praktik itulah yang menyebabkan terhambatnya pengentasan kemiskinan, terganggunya pembangunan, dan yang paling terdampak adalah rakyat miskin.

"Kenyataan kita sehari-hari yang mudah ditemukan dan dirasakan masyarakat kita adalah kemiskinan. Kita masih melihat, layanan kesehatan kita belum begitu baik, melihat angka pendidikan yang masih rendah, fasilitas sekolah banyak yang rusak, infrastruktur juga dibangun dengan kualitas tidak baik. Salah satu penyebab permasalahan itu adalah korupsi,” kata Alex, Selasa (29/11/2022).

Menurut Alex, tingginya angka korupsi juga diukur dari Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia yang rendah. Dari 180 negara, Indonesia berada pada urutan 96 sebagai negara yang antikorupsi dengan skor 38.

{bbseparator}

Untuk itu dirinya mengajak keterlibatan seluruh pihak baik Pemerintah Daerah, aparat penegak hukum, BUMN, BUMD, pelaku usaha dan segenap lapisan masyarakat dalam menggelorakan pemberantasan tindak pidana korupsi.

"Yang paling utama bagi kami adalah komitmen kepala daerah tidak melakukan korupsi, ini yang harus terus selalu kami ingatkan, kami bangun,” tegasnya.

Dijelaskan, KPK juga melakukan beberapa upaya berantas korupsi yang dikenal sebagai Trisula Pemberantasan Korupsi yaitu pendidikan, pencegahan, dan penindakan.

Hasilnya bisa dilihat dari skor Indeks Perilaku Antikorupsi (IPAK) Indonesia yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kemudian skor Survei Penilaian Integritas (SPI) juga terus mengalami kenaikan.

"Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin antikorupsi dan harus terus digelorakan,” tuturnya.

Sementara itu Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berharap peringatan Hakordia 2022 bukan hanya kegiatan seremonial saja, namun menjadi evaluasi dan langkah ke depan hilangkan korupsi di Sumatera Utara.

{bbseparator}

“Sumatera Utara ini rangking 2, paling banyak korupsinya. Mungkin ini jadi sentakan untuk kita semua, KPK hadir di sini untuk jangan melakukan korupsi pengadaan barang dan jasa, korupsi jual-beli jabatan, suap-menyuap, penggelembungan dari perencanaan sampai pertanggungjawaban untuk kepentingan pribadi,” kata Edy. 

Edy juga menyampaikan apresiasinya ke KPK karena telah menggelar Road to Hakordia di Provinsi Sumatera Utara. Ia berharap agar selalu diberikan arahan oleh KPK agar tata kelola Pemerintahan Sumatera Utara semakin baik, demi kesejahteraan masyarakat.

Dalam Road to Hakordia 2022 ini, KPK menggelar sejumlah kegiatan seperti Workshop Penguatan APIP, Workshop Penyuluh Antikorupsi dan Seminar Antikorupsi Badan Usaha. Selain itu juga terdapat Diskusi Film Antikorupsi, Festival Pelayanan Publik, dan Diskusi Media dengan Pimpinan KPK.

Provinsi Sumatera Utara menjadi wilayah ketiga dalam rangkaian Road to Hakordia Tahun 2022, setelah pekan sebelumnya diadakan di Kalimantan Timur dan Bali. Berikutnya, Road to Hakordia juga akan menyambangi Jawa Barat dan Jawa Timur. Hingga pada puncaknya akan dilaksanakan pada 9 Desember 2022 di Jakarta.

 

(jefry)


Komentar

Berita Lainnya