Kunci Sukses Pengembangan Industri Kreatif Bali Salah Satunya Penguatan Kelembagaan

Sabtu, 04 Juni 2022 07:24 WITA

Card image

Males Baca?

 

MCWNEWS.COM, DENPASAR - Pakar Ekonomi Pertanian Universitas Udayana Prof. Ir. IGAA Ambarawati, M.Ec., Ph.D menyatakan bangga atas kreativitas pelaku ekonomi Bali untuk bertahan di masa krisis.

Berdasarkan kunjungannya ke lapangan serangkaian Indonesia Development Forum (IDF) di Junglegold Bali (Mengwi) dan Sunsri Jewelry (Celuk, Sukawati), Kamis (2/6/2022) teridentifikasi dua faktor yang mendukung keberlanjutan industri Bali.

“Penguatan kelembagaan dan bidikan high end market kunci sukses pengembangan industri kreatif Bali,” papar Prof. Ambarawati saat menjadi narasumber pada diskusi IDF 2022 di Kuta, Jumat (3/6/2022).

Menurut Wakil Dekan II Fakultas Pertanian Unud, penguatan kelembagaan dilakukan Junglegold Bali yang melakukan edukasi di bagian hulu, tengah dan hilir.

Di hulu, kata Prof. Ambarawati, perusahaan coklat membina petani dalam produksi biji kakao berkualitas mulai dari aspek budidaya, penanganan hama dan penyakit, maupun pengolahan pasca panen. 

Di tengah, penguatan SDM dan penggunaan mesin-mesin sesuai kebutuhan sehingga perusahaan mampu berproduksi dengan kualitas primium.

“Edukasi pelanggan (tingkat hilir) dilakukan untuk membangun pelanggan baru,” kata Pengurus Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) pusat dan Komisariat PERHEPI Denpasar itu.

Ditambahkan, Sunsri Jewelry dan Junglegold Bali telah membidik pangsa pasar high end market yakni industri yang memasarkan produknya kepada pelanggan yang siap membayar lebih mahal untuk produk berkualitas seusai aktivitasnya.

Direktur Junglegold Bali Ida Bagus Nama Rupa menambahkan pihaknya mendorong kesiapan petani untuk berbisnis. Hal ini berarti petani harus mampu menyediakan produk sesuai permintaan pasar. Junglegold Bali membutuhkan biji kakao yang sudah difermentasi dan dengan kadar air 7 persen. 


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya