Pawai Merah Putih di Pegunungan Bintang, Tumbuhkan Semangat Kecintaan NKRI

Rabu, 28 Juni 2023 21:58 WITA

Card image

Pawai Merah Putih Masyarakat Pegunungan Bintang, Rabu (28/6/2023). (Foto: Edy/MCW)

Males Baca?

 

JAYAPURA - Pagi tadi, ratusan masyarakat Pegunungan Bintang bersama Koramil 1715 01/Oksibil menggelar Pawai Bendera Merah Putih untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan wawasan kebangsaan bagi masyarakat diwilayah itu. Rabu (28/6/2023).

Pawai menggunakan kendaraan roda dua dan empat ini mengambil rute Start Makoramil 1715-01/Oksibil - Jl. Mabillabol - Jl. Kabiding - Jl. Balusu - Jl. PKT - Jl. Iwur - Finish Makoramil 1715-01/Oksibil.

Danramil 1715-01/Oksibil, Kapten Cba Dwi Wawan H melalui keterangan pers yang diterima media ini mengatakan bahwa pawai tersebut dimaksudkan juga untuk menjaga Kamtibmas di Pegunungan Bintang.

"Kami disini tidak bermaksud apa-apa, kami mengajak masyarakat Pegunungan Bintang untuk bersama-sama menjaga Sitkamtibmas. Kita sama-sama mengharapkan tidak ada lagi adanya kejadian-kejadian ataupun kegiatan yang menyeleweng dari Pancasila dan merongrong keutuhan NKRI," kata Danramil.

Ditegaskan, dengan situasi yang aman dan damai, maka aktivitas masyarakat juga akan berjalan baik. Masyarakat diharapkan juga tidak mudah terprovokasi atas ajakan-ajakan yang malah merugikan masyarakat itu sendiri.

"Jadi dalam pawai inikan pesertanya adalah suku-suku yang ada di Pegunungan Bintang, dan berharap sama-sama akan adanya kedamaian, sehingga dengan aman dan damai aktivitas masyarakat berjalan normal. Terlebih juga menghadapi tahun politik, jangan sampai ada gesekan yang merugikan masyarakat sendiri," ucapnya.

Janwarius  Katpum, S.H.I, selaku Ormas Tim Pengawal Pembangunan Perbatasan mengapresiasi pawai Bendera Merah Putih yang digelar. Karena menurutnya dengan Pawai tersebut akan membangkitkan kecintaan terhadap NKRI.

"Saya atas nama Ormas Tim Pengawal Pembangunan Perbatasan hadir untuk ikut serta dan sangat mendukung adanya kegiatan Pawai Merah Putih, karena kegiatan ini memberikan nilai kejuangan kepada generasi Papua Pegunungan tentang wawasan kebangsaan. Kami siap memelihara Pancasila dan UUD 1945," tandasnya 

Pihaknya juga menyoroti pembangunan perbatasan RI-PNG, yang diharapkan dapat dikerjakan oleh anak Asli Pegunungan Bintang.

{bbseparator}

"Kami menyarankan agar pembangunan fisik perbatasan dapat dipercayakan kepada LSM (Tim Pengawal Pembangunan Perbatasan, red) guna pemberdayaan anak-anak asli Pegunungan Bintang. Kami siap mengawal pekerjaan pembangunan pemerintah maupun ekonomi yang diberikan kepada masyarakat," ucapnya.

Pihaknya juga mempertegas isu agenda politik Papua yakni 1 Juli. Dimana oleh kelompok berseberangan disebut Hari Aneksasi Papua, padahal sesungguhnya adalah hari integrasi Papua dalam NKRI.

"Terkait dengan peringatan tanggal 1 Juli, kami perwakilan LSM menyatakan bahwa yang paling penting adalah Pancasila dan UUD 1945, apabila ada kegiatan diluar dari itu maka tidak berarti dan tidak beruntung bagi masyarakat. Untuk masalah Papua sebenarnya sudah final pada tahun 1969 dan untuk saat ini mungkin hanya propaganda saja, jadi untuk itu pemerintah tidak perlu khawatir," katanya.

"Mari rekan-rekan yang berbeda ideologi, bahwa mereka juga bagian dari NKRI dan kami ingin agar mereka kembali dan mendukung pekerjaan pemerintah apalagi Pegunungan Bintang berbatasan langsung dengan Negara PNG," sambungnya.

Melius Tabonpongky Uopdana selaku Sekretaris Kepolisian Devisi X Bintang Sifik meminta rekan seperjuangan untuk Papua Merdeka kembali kepada NKRI. Pihaiknya yang mengaku mewakili Ketua Parlemen Devisi X Bintang Sifik, pernah turut berperang dengan konsep Papua Merdeka pada 1 Juli 1971 di Markas Victoria PNG.

"Saya melihat perjuangan yang dilakukan tidak ada jalan pintu emas, untuk itu rekan-rekan yang masih berbeda pandangan silahkan kembali ke pangkuan ibu pertiwi dan mendukung program pembangunan," katanya.

"Untuk teman-teman yang masih berada dihutan tidak akan mendapat pintu bagi bangsa Papua agar segera kembali ke pangkuan NKRI. Mari bergabung dan bergandengan tangan membangun daerah khusunya Pegunungan Bintang supaya masyarakat senang adanya perdamaian," sambungnya.

Terakhir, pihaiknya mengingatkan kepada seluruh masyarakat Pegunungan Bintang, bahwa aparat keamanan sejatinya menjaga keamanan bagi masyarakat itu sendiri, sehingga tidak untuk dimasukin.

"Tidak ada musuh diantara kami baik masyarakat, Pemerintah dan Aparat Keamanan, karena ini merupakan satu kesatuan yang diciptakan oleh Tuhan dan tidak bedanya," pungkasnya


Reporter: Edy
Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya