Segera Rampung, Progres Keseluruhan Bendungan Lolak Capai 97 Persen

Rabu, 14 Juni 2023 18:10 WITA

Card image

Kepala BWS Sulawesi I Manado, Ir I Komang Sudana, saat meninjau lokasi proyek pembangunan Bendungan Lolak yang terletak di Desa Pindol, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, beberapa waktu lalu. (Foto: Dok. KemenPUPR)

Males Baca?

 

MANADO - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I Manado, Direktorat Sumber Daya Air tengah merampungkan pembangunan Bendungan Lolak yang terletak di Desa Pindol, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow. 

Kepala BWS Sulawesi I Manado, Ir I Komang Sudana dalam keterangan tertulisnya mengatakan progres bendungan ini secara keseluruhan telah mencapai 97,46 persen. Namun ada masalah sosial pembebasan lahan sehingga tahap impounding atau penggenangan belum dapat dilakukan.

“Tubuh bendungan dan struktur utama bendungan sudah selesai 100 persen namun terkendala masalah sosial pembebasan lahan areal genangan yang berada di kawasan hutan produksi terbatas sehingga penggenangan Bendungan Lolak belum dapat dilaksanakan,” ungkapnya.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut, Komang mengatakan pihaknya sementara melaksanakan penyelesaian dampak sosial berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 62 Tahun 2018, juga pelaksanaan tata batas dan penilaian tanam tumbuh di kawasan hutan produksi terbatas.

“Penyelesaian masalah lahan diharapkan tuntas pada akhir Bulan Juni 2023 sehingga penggenangan (Impounding) dapat dilaksanakan pada pertengahan Juli 2023 dan peresmian diharapkan dapat dilaksanakan pada akhir Bulan Agustus 2023,” katanya.

Dijelaskan, tubuh bangunan Bendungan Lolak ini sepanjang 604,5 meter dan tinggi 58 meter. Bendungan ini dapat menampung volume air 16,23 juta m3 dengan luas genangan 101.75 Ha.

Bendungan Lolak dapat mereduksi banjir sebesar 29.42 persen untuk debit banjir kala ulang 50 tahun, sebagai pembangkit listrik dari air keluaran waduk dengan potensi sebesar 2,43 MW, dan menjadi destinasi tempat pariwisata baru di daerah Bolaang Mongondow.

“Dengan terbangunnya Bendungan Lolak ini diharapkan dapat memenuhi kontinuitas suplai air irigasi seluas 2.214 Ha terutama pada musim kemarau dan penyediaan kebutuhan air baku untuk Kota Lolak dan masyarakat sekitar Bendungan Lolak dengan debit 500 liter/detik,” tandasnya.

Diketahui, kontrak pembangunan Bendungan Lolak dibagi menjadi dua paket, yakni paket pertama senilai Rp830 miliar dengan kontraktor PT PP (Persero) Tbk. Selanjutnya untuk paket kedua senilai Rp821 miliar dikerjakan kontraktor PP dan Ashfri Putralora dengan skema KSO (kerja sama operasi).


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya