Waspada, Muncul Video Hoaks Ketua KPK Firli Bahuri Terima Suap

Rabu, 08 Maret 2023 13:16 WITA

Card image

Tangkapan Layar Video Hoaks Ketua KPK Firli Bahuri Terima Suap Untuk Menutupi Penanganan Perkara Formula E

Males Baca?

 

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta masyarakat untuk mewaspadai beredarnya video yang menyebarkan informasi bohong atau hoaks berkaitan dengan Ketua KPK, Firli Bahuri. Di mana, muncul video yang bernarasi Firli Bahuri menerima suap untuk menutupi penanganan perkara Formula E.

"KPK mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan hati-hati dengan berbagai modus penipuan dan penyebaran Informasi hoaks khususnya yang mencatut nama KPK," kata Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri melalui pesan singkatnya, Rabu (8/3/2023).

"Bagi yang mengetahui adanya modus-modus kejahatan tersebut, untuk segera melaporkannya kepada KPK ataupun Aparat Penegak Hukum lainnya agar bisa segera ditindak lanjuti," sambungnya.

Dari hasil penelusuran KPK, channel akun YouTube BENTENG ISTANA mengunggah beberapa video hoaks terkait Firli Bahuri. Terdapat video dalam channel dinarasikan seolah-olah Ketua KPK menerima suap untuk menutupi penanganan perkara Formula E.

"Dalam Informasi yang diunggah melalui media sosial youtube https://www.youtube.com/watch?v=EHcyptMtr4M mengutip pernyataan berbagai tokoh secara tidak utuh kemudian menambahkan narasi yang memuat Informasi hoaks atau tidak benar," beber Ali.

Selain itu, beredar juga informasi di aplikasi pesan terkait deklarasi pencalonan presiden dan wakil presiden yang menyeret nama Ketua KPK Firli Bahuri. Ali menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Kata Ali, tidak pernah ada kegiatan pencapresan Firli Bahuri.

"Kami menegaskan KPK tidak ada kaitannya dengan aksi dan kegiatan tersebut," terangnya.

Lebih lanjut, Ali menjelaskan bahwa KPK memahami dan telah melakukan berbagai langkah mitigasi kerawanan korupsi pada sektor politik di masa-masa menjelang pesta demokrasi tahun politik 2024. Ali memastikan KPK tetap fokus dalam pelaksanaan tugas pemberantasan korupsi.

"Dalam histori penanganan perkara oleh KPK, telah banyak aktor politik yang terjerat perkara korupsi. Baik sebagai seorang kepala daerah maupun dewan perwakilan rakyat/daerah," ucap Ali.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya