Digitalisasi UMKM Percepat Pemulihan Ekonomi Pascapandemi

Selasa, 26 Juli 2022 15:30 WITA

Card image

Males Baca?

 

MCWNEWS.COM, BADUNG - Dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya yang ada di Bali, sangat dibutuhkan guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional (PEN) pasca pandemi Covid-19. Salah satu dukungan yang diperlukan yakni digitalisasi usaha agar UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

Maka, untuk mendorong upaya digitalisasi itu, Caraka Production menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan mengumpulkan stakeholder terkait, di Fave Hotel, Legian, Kuta, Badung, Bali, pada Selasa (26/7/2022).

FGD yang mengusung tema "Mendorong Pelaku UMKM dalam Percepatan Digitalisasi untuk Pemulihan Ekonomi nasional" tersebut dihadiri oleh para peserta dari UMKM se-Bali dengan narasumber dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali, Asosiasi UMKM Bali, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). 

Ketua Asosiasi UMKM Bali, Taufan Ari Putra menyambut baik kegiatan FGD yang digelar. Ia mengatakan, selama ini pihaknya juga terus berupaya meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kejelian para pelaku UMKM dalam melihat dan mengoptimalkan peluang. 

Melalui FGD ini ia berharap dapat lebih meningkatkan lagi kapabilitas para pelaku UMKM. "Sehingga percepatan Digitalisasi UMKM Bali di era industri 4.0 ini bisa segera terwujud secara menyeluruh," kata Taufan Ari Putra.

Sementara itu, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali diwakili Kabid Pemberdayaan,
Ni Wayan Meliningsih mengatakan bahwa salah satu cara untuk menggerakkan kembali perekonomian di Bali yang terdampak pandemi adalah dengan memaksimalkan potensi UMKM. Ia menilai program digitalisasi UMKM Bali akan memacu UMKM mengembangkan inovasi.

"Bila dicermati di Indonesia potensi e-commerce dan teknologi digital di masa depan akan tumbuh signifikan, terutama atas kehadiran generasi milenial dan gen Z. Jadi generasi yang hadir saat ini, mereka sangat melek teknologi dan pengguna aktif media sosial," imbuhnya.

Dari catatan Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali, perkembangan UMKM tahun 2022 di Bali ada 440.609, dengan rincian: Buleleng 40.989 UMKM, Jembrana 66.537 UMKM, Tabanan 47.160 UMKM, Badung 40.989 UMKM, Denpasar 32.226 UMKM, Gianyar 75.620, Bangli 44.175 UMKM, Klungkung 36.072, dan Karangasem 40.614.

{bbseparator}

"Pandangan e-marketer, jumlah pengguna smartphone di Indonesia pada 2018 mencapai 100 juta orang. Karena itulah, melalui jumlah yang sangat besar ini akan membuat pasar UMKM digital sangat memiliki potensi yang menjanjikan," sebutnya.

Sementara itu, Haryono yang hadir sebagai narasumber mewakili Regional CEO BRI Denpasar, Rudy Andimono menyampaikan, adanya Covid-19 menurutnya, telah mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia yang menjadi lebih melek digital. Bahkan, diperkirakan usai pandemi berlalu, maka gaya hidup digital masih akan tetap berlangsung.

"Pandemi secara tidak langsung telah mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia menjadi lebih banyak memanfaatkan teknologi digital. Oleh sebab itu, adanya transformasi UMKM menjadi UMKM digital adalah sesuatu yang penting dan tidak dapat dihindari," ucap Haryono.

Hal penting lainnya, sambungnya, dalam era globalisasi, daya saing dan efektifitas pengaturan keuangan bisnis yang lebih baik diperlukan terutama pengaturan keuangan dalam menunjang keberlangsungab era industri 4.0 menuju era society 5.0.

"Maka perubahan ini perlu disikapi Indonesia secara bijak dan tenang. Tetapi, perlu menyeimbangi perubahan di era society 5.0 ini dengan mempersiapkan segala aspek yang bersinggungan dengan society 5.0, seperti lingkungan, teknologi, dan individu pelaku UMKM," paparnya.

Sebagai salah satu bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), BRI sendiri selama ini telah mendukung keberadaan UMKM di Bali melalui berbagai inisiatif yang dihadirkan untuk mewujudkan pemerataan ekonomi secara digital. 

"Diharapkan, melalui berbagai inisiatif yang dihadirkan ini dapat memberi dampak positif bagi pelaku UMKM Bali serta kami selaku pihak perbankan nasional dapat turut serta mendukung kebijakan pemerintah terutama peningkatan UMKM dari konvensional menuju transformasi digital dalam peningkatan perekonomian khususnya di Bali," ujarnya. (adi)


Komentar

Berita Lainnya