KPK Akan Tentukan Langkah Penegakan Hukum Selanjutnya Usai Periksa Gubernur Papua

Kamis, 03 November 2022 14:25 WITA

Card image

Ketua KPK Firli Bahuri (tengah) didampingi Kapolda Papua, Pangdam dan Kabinda usai periksa Lukas Enembe di Koya Tengah Distrik Muara Tami Kota Jayapura, Kamis, (3/11/2022). Foto: Ist

Males Baca?

 

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya memeriksa Gubernur Papua Lukas Enembe (LE). Pemeriksaan berlangsung di rumahnya di kawasan Koya Tengah, Kecamatan Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, kedatangan Tim KPK di Koya Tengah semata-mata untuk kepentingan penegakan hukum, meski dalam prosesnya KPK juga mempertimbangkan hak-hak yang dimiliki tersangka.

"Kita ingin melakukan penegakan hukum dengan berdasar pada asas tugas pokok KPK yaitu kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, proporsionalitas dan menjunjung tinggi HAM," ucapnya kepada wartawan, Kamis (3/11/2022).

Selama 1,5 jam terang Firli, KPK tidak hanya melakukan proses pemeriksaan terkait perkara namun sekaligus kondisi kesehatan Lukas Enembe.

Untuk pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh 4 orang dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pusat dan IDI daerah. 

"Terakhir dilakukan penanda tanganan berkas berita acara dan administrasi lainnya oleh pihak KPK dan LE," tuturnya.

{bbseparator}

Terkait dengan pertanyaan penyidik, menurutnya hal ini bukan tentang jumlah pertanyaannya namun bagaimana Lukas Enembe dapat kooperatif mengikuti pemeriksaan dan memberikan keterangan kepada penyidik KPK.

Ia juga mengapresiasi lancarnya proses pemeriksaan berkat dukungan dan bantuan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Papua. 

Proses selanjutnya, Firli mengatakan bahwa KPK akan memperhatikan hasil keterangan dari Lukas Enembe terkait pemeriksaan perkaranya sekaligus hasil pemeriksaan kesehatannya, untuk menentukan langkah penegakan hukum berikutnya.

“Langkah selanjutnya tentu kita akan melihat kembali hasil pemeriksaan kita, baik itu dari tim penyidik termasuk juga dari tim kedokteran yang kita bawa tadi. Tapi yang paling penting adalah kita tetap memprioritaskan penegakan hukum berjalan dengan memperhatikan kondisi kesehatan tersangka," tegasnya.

(Sevianto)


Komentar

Berita Lainnya