Wellness Tourism di Bali: Pewacakan, Mandi Kembang, hingga Minum Loloh digemari Public Figure Dunia

Senin, 13 November 2023 21:49 WITA

Card image

Kegiatan focus group discussion (FGD) bertajuk “Development of Spa & Wellness Tourism in Bali” di Kampus Sudirman Denpasar, Sabtu (11/ 11/2023).

Males Baca?

Sementara pelaku bisnis Spa lainnya Yunan Sumiati menambahkan bahwa wisatawan menikmati spa tidak tergantung pada brand terkenal tetapi mereka mencari menikmati produk lokal untuk perawatan wajah, kulit dan badan ataupun sekedar melepas Lelah. Kendati demikian, Putu Ekayani mengingatkan pengelola spa harus mengurus perizinan untuk pemanfaatan dan distribusi produk spa sebagai upaya perlindungan konsumen dan peningkatan nilai tambah produknya. “Jangan khawatir BBPOM memiliki program khusus yakni keringanan fasilitas dalam proses pengajuan ijin seperti potongan harga untuk uji laboratorium,” tuturnya. 

Dia mendukung pengembangan dan pemanfaatan produk lokal dalam meningkatkan kualitas wellness tourism di Bali.

Kalangan pemerintah daerah baik pemerintah kabupaten dan provinsi di Bali juga menyatakan kegembiraannya atas berkembangnya bisnis Spa pada destinasi wisata Utama di Indonesia ini. Spa banyak yang dikelola dalam satu manajemen dengan hotel sehingga spa sudah menjadi kebutuhan penting dalam melayani wisatawan. “ Hingga September 2023 ada 376 Spa di Kabypaten Badung yang sebagian besar dibuka di hotel berbintang,” tegas Triariawan dari Dispar Badung.

Sementara Bagus Sudibya menuturkan pelaku wellness tourism dituntut memiliki pengetahuan lebih terkait penggunaan bahan-bahan lokal untuk Kesehatan dan kecantikan. “Peningkatan ketrampilan melakukan treatment dan memberikan penjelasan terkait makna yang terkandung di dalammnya menjadi penting,” tegasnya. Bagus Sudibya menyatakan pihaknya mengundang ahli wellness tourism dari luar negeri untuk meningkatkan kemampuan karyawannya. Semntara itu Prof. Gelgel Wirasuta mengajak pelaku wisata wellness tourim untuk Bersatu membuat brand khusus tentang wellness tourism di Bali. Kadek Citrawati setuju. Dengan harapan itu, hanya saja dia mengajukan syarat agar stakeholder wellness tourism di Bali mengutamakan pemanfaatan produk lokal. “Mari kita mengembangkan wellness tourism dengan bangga memanfaatkan produk spa yang diproduksi di Bali,” pungkasnya. 

Editor: Ady


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya