Berkat RJIT, Pertanian di Serang Meningkat Tak Khawatir El Nino

Selasa, 26 September 2023 11:56 WITA

Card image

Salah satu Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tertier (RJIT) di Kota Serang, (Foto: Dok.Kementan)

Males Baca?

 

"Untuk memenuhi luasan minimal  50 Ha, Poktan dapat bergabung dalam satu UPKK, penetapan nama UPKK menggunakan SK Kepala Dinas Kabupaten. Untuk Poktan/P3A/Gapoktan/GP3A yang memiliki potensi luas lebih  dari  50 Ha, alokasi kegiatan diperbolehkan lebih  dari 1 unit sesuai dengan ketentuan," papar Ali Jamil.

Dengan dilakukannya RJIT menjadi langkah untuk peningkatan daerah layanan irigasi dan dapat meningkatkan efisiensi saluran irigasi sehingga lebih hemat air agar tercukupi kebutuhan air irigasi hingga ke hilir saluran. Dengan tercukupinya air hingga hilir saluran kedepannya akan berdampak meningkatkan IP dan tanam serentak. 

"Dari segi ekonomi secara keseluruhan dampak dari dilaksanakannya RJIT dapat meningkatkan kesejahteraan petani, khususnya pada Kelompok Tani yang mendapat alokasi kegiatan RJIT di Kota Serang, Provinsi Banten," pungkasnya.

Ketua Poktan Masyarakat Guyub 1 Andi Kamal mengungkapkan, selama ini kelompoknya memanfaatkan sumber air irigasi Margaluyu Sekunder. Saluran irigasi yang direhabilitasi meliputi Pabjqng 155 m, Lebar 1,2 m, Tinggi 0,5 m, Tinggi Pondasi 0,2 m, Tebal atas 0,3 m dan Tebal bawah 0,4 m.

"Pada saat musim hujan, air meluap ke kanan dan kiri saluran (bagian hulu saluran) sehingga pengairan tidak sampai ke titik akhir saluran. Sekarang pengaliran air lancar, dapat teraliri sampai ke hilir saluran. Sebelumnya IP 200 dengan produktivitas 5,5 Ton/Ha, kini menjadi IP 250 (Padi - Padi - Palawija) dengan produktivitas 7-9 Ton/Ha," terang Andi Kamal.

Sementara, Ketua Poktan Subur Makmur 1 Hj. Nurmala menjelaskan hal yang sama. Saluran irigasi yang direhabilitasi di wilayahnya memiliki Panjang 155 m, Lebar 1,5 m, Tinggi 0,5 m, Tinggi Pondasi 0,2 m, Tebal atas 0,3 m dan Tebal bawah 0,4 m.

"Sebelumnya saluran air tersumbat pada bangunan persilangan (siphon) akibat rusaknya bangunan di hilir siphon dan belum ada perkuatan saluran tersier. Setelah direhabilitasi, pengaliran air lancar, dapat teraliri sampai ke hilir saluran dengan luas layanan kurang lebih 50 Ha. IP dan produksi juga meningkat, dari IP 200 (Padi -Padi - Bero) menjadi IP 300 (Padi - Padi - Padi) dan produksi 5 Ton/Ha menjadi 7-8 Ton/Ha," papar Hj. Nurmala.

Editor: Ady


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya