Bupati Nduga Diminta Tanggung Jawab atas Pembunuhan Warga Sipil Oleh KKB

Sabtu, 16 Juli 2022 20:00 WITA

Card image

Marinus Yaung - Akademisi/Pengamat Hubungan Internasional Papua

Males Baca?

 

MCWNEWS.COM, JAYAPURA - Kasus pembantaian yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), pimpinan Egianus Kogoya di Kabupatenn Nduga terhadap 11 warga sipil termasuk seorang Pendeta asli Papua menuai banyak kecaman.

Kebiadaban sepakterjang KKB dengan sasaran warga sipil tak berdosa dinilai sangat terkutuk dan tidak mencerminkan orang beriman. Demikian dikatakan Marinus Yaung, akademisi sekaligus pengamat hubungannya internasional Papua.

"Saya mengutuk keres kasus kekerasan tersebut. Mereka (KKB,red) brutal dan tidak memiliki belas kemanusiaan. Orang yang tidak tahu apa-apa jadi sasaran pembunuhan, terlebih ada korbannya seorang Pendeta," ucap Marinus geram, Sabtu (16/7/2022).

Menurutnya, atas kasus tersebut, Bupati Kabupaten Nduga harus bertanggung jawab lantaran pernah meminta Presiden Joklo Widodo melanjutkan pembangunan infrastruktur di wilayah itu, sementara kelompok KKB terus menebar teror.

"Saya minta Bupati Nduga harus ikut bertanggung jawab karena Bupati sudah meminta Presiden Jokowi agar segera melanjutkan pembangunan infrastruktur  Jalan Wamena - Keneyam, Nduga. Bupati berjanji akan menjamin keamanan semua proyek infrastruktur, termasuk masyarakat disana. Mana buktinya," ucapnya.

Dirinya juga meminta Kapolda Papua termasuk Pangdam XVII/Cenderawasih untuk melakukan penebalan pasukan, termasuk memburu KKB. Dia juga meminta Polda Papua mengusut pendanaan kelompok KKB.

"Harus ada penebalan pasukan untuk memberi rasa aman kepada warga di sana sekalugus memburu kelompok ini. Usut juga pendanaan mereka, karena ada dua sumber aliran dana mereka. Pertama, dari Dana Desa dan kedua, dari kantong ASN Kabupaten Nduga dan elit politik Papua. Pihak aparat keamanan harus bisa menghentikan aliran dana ke kelompok KKB Nduga," tegasnya.

"Bupati Nduga juga harus bisa tegas dan berikan sanksi hukum kepada bawahannya yang mendukung pendanahan KKB," ujarnya.

Sebelumnya, 8 warga sipil meninggal dunia termasuk seorang Pendeta OAP (Orang Asli Papua), serta dua orang luka berat dan seorang luka ringan karena menjadi korban penembakan KKB pimpinan Egiannus Kogoya di wilayah Kampung Noglait Nduga. 

Evakuasi telah dilakukan menggunakan helikopter ke Puskesmas Kenyam, sementara aparat keamanan melakukannya Siaga 1 untuk mengantisipasi aksi lain. (dy)


Komentar

Berita Lainnya