Cuaca Ekstrem Hambat Pelaksanaan Proyek Infrastruktur di Wilayah Teluk Bintuni

Minggu, 24 Juli 2022 11:35 WITA

Card image

Proyek yang terkendala akibat cuaca buruk

Males Baca?

 

MCWNEWS.COM, BINTUNI - Cuaca tidak menentu dan musim penghujan yang belum berakhir mulai berdampak kepada perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang jasa konstruksi dan infrastruktur. 

Akibat musim hujan berkepanjangan tersebut, perusahaan kontraktor yang mendapat kepercayaan melaksanakan pembangunan infrastruktur seperti pengurukan tanah dan pembangunan fisik lainnya mengalami kendala yang cukup berat.

"Cuaca hujan yang sampai saat ini masih turun setiap dua hari sekali berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan para pengusaha jasa konstruksi. Dampaknya adalah muncul masalah teknis dan nonteknis, sehingga menyebabkan pengerjaan membutuhkan waktu lebih lama dan kualitas juga berkurang," kata kuasa Direktur PT.Toddopuli Irian Jaya sebagai  Kontraktor Pelaksana paket Rekonstruksi Tebing dan Arus Sungai Bina Desa dan Nusantara, H Asri, ST, Minggu (24/7/2022).

Asri menerangkan hujan deras yang terus mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Teluk Bintuni menyebabkan debit air di sejumlah sungai mengalami peningkatan cukup signifikan, termasuk di lokasi proyek yang sedang ia kerjakan. 

"Banyak material terseret arus derasnya sungai, dan pekerja kita juga tidak dapat melakukan aktivitas untuk mengejar target agar pekerjaan selesai dengan tepat waktu," ujarnya.

Ia berharap kondisi cuaca bisa cerah dan pihaknya akan membeli material kembali seperti balok, papan, pasir dan masih banyak yang harus disiapkan.

Ia juga mengungkapkan, pekerjaan ini semestinya bisa diselesaikan tepat waktu yakni di akhir Agustus. Namun karena kondisi cuaca dan beberapa kali banjir yang terjadi di lokasi, sehingga pihaknya mengusulkan dan memohon kepada dinas terkait untuk melakukan adendum perpanjangan waktu.

"Bersyukur setelah kita rapat dengan konsultan dan PPK maka diputuskan untuk memperpanjang 45 hari kerja, karena memang dimungkinkan dan diperbolehkan dan suda diatur di dalam klausul kontrak kami, apalagi alasannya sangat mendasar karena cuaca yang ekstrim. Terakhir capaian kerja kita sudah 70 persenan. Progres dua minggu terakhir ini tidak bergerak karena hujan trus," ujarnya.

Untuk diketahui akibat musim penghujan (cuaca ekstrem) tersebut telah terjadi bencana banjir di beberapa lokasi di Kabupaten Teluk Bintuni seperti di Distrik Tembuni, Rabu (13/7/2022).

Bupati Teluk Bintuni menetapkan status tanggap darurat bencana banjir setelah Distrik Yakora dan Distrik Aranday ikut dilanda banjir pada tanggal 22 Juli 2022. (hs)


Komentar

Berita Lainnya