Gelombang Tinggi Menjadi Kendala Tim SAR Gabungan Mencari Korban Kapal Ikan Tenggelam

Jumat, 03 Maret 2023 17:55 WITA

Card image

ABK yang selamat dievakuasi tim SAR gabungan, Kamis (2/3/2023). (Foto: Ayu Basarnas Bali).

Males Baca?


DENPASAR - Berbagai kendala dihadapi tim SAR gabungan saat melakukan operasi pencarian korban KM Linggar Petak 89 yang terbalik dan tenggelam di Perairan Samudera Hindia.

Memasuki hari keempat, petugas belum menemukan 9 anak buah kapal (ABK) yang sebelumnya dilaporkan hilang pascakecelakaan di tengah laut.

"Untuk hari ini masih nihil, hasilnya masih sama seperti kemarin, di mana 5 orang selamat, 1 meninggal dunia dan 9 dalam pencarian," ucap Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada, Jumat (3/3/2023).

Dikatakan, pencarian KM Linggar Petak 89 yang terbalik dan tenggelam di Perairan Samudera Hindia melibatkan 3 kapal yaitu Kapal Bahari Nusantara 25, Bahari Nusantara dan KN SAR Arjuna 229.

Ia mengungkapkan, kendala yang seringkali dihadapi tim SAR gabungan di perairan selatan Bali yakni cuaca dan gelombang yang tinggi.

Dikatakan pula, upaya pencarian tidak dilakukan hingga malam hari. Selain tidak efektif karena kondisi jarak pandang terbatas, juga untuk memperhatikan keselamatan tim SAR. 

"Informasi Kapten Linggar Petak 89, ABK yang keluar dari kapal tidak menggunakan alat keselamatan, selain itu kapal juga tidak didukung peralatan komunikasi dan GPS, jadi kita sulit melakukan pemantauan," beber Darmada.

Sebelumnya, KN SAR Arjuna 229 sandar di Pelabuhan Benoa Denpasar dengan membawa 5 korban selamat dan 1 korban meninggal dunia, Kamis (2/3/2023) sekitar pukul 16.00 Wita. 

Total masih ada 9 anak buah kapal tenggelamnya KM Linggar Petak 89 yang hingga hari ini masih dalam pencarian tim SAR gabungan.


Reporter: Agung

Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya