Isak Tangis dan Lautan Manusia Iringi Pengabenan Rio

Jumat, 10 Mei 2024 19:07 WITA

Card image

Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut, Dr Ir Ahmad saat memberikan sambutan di acara pengabenan Rio,di Setra Desa Gunaksa, Dawan, Klungkung, Bali pada hari Jumat (10/5/2024). (Foto: MCW).

Males Baca?

SEMARAPURA – Lautan manusia mengantarkan jenazah Putu Satria Ananta Rustika alias Rio, dalam prosesi pengabenan yang berlangsung di Setra Desa Gunaksa, Dawan, Klungkung, Bali, pada hari Jumat (10/5/2024).

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta berusia 19 tahun ini pada Jumat (3/5/2024) lalu menjadi korban penganiayaan senior hingga meninggal dunia.

Prosesi pengabenan dimulai dari pagi hari dengan diawali dengan pemandian jenazah secara Hindu. Kemudian, dilanjutkan dengan acara pamitan antara keluarga secara Hindu kepada almarhum dan penyerahan jenazah untuk diupacarai secara kedinasan.

Upacara pelepasan jenazah dilakukan langsung oleh taruna kampus STIP dengan ditandai oleh penyerahan secara simbolis oleh keluarga.

Tepat pukul 13.00 WITA, upacara pengabenan dimulai dengan suara gemuruh gambelan yang diiringi dengan isak tangis sanak saudara dan rekan-rekan Putu Satria.

Para pejabat di lingkungan kepolisian dan TNI turut mengiringi almarhum ke tempat peristirahatan terakhir. Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut, Dr Ir Ahmad, hadir pula di kesempatan tersebut dan menyampaikan belasungkawa atas kepergian Putu Satria.

"Saya mewakili Kementerian Perhubungan mengucapkan belasungkawa atas kepergian Putu Satria semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ujar Ahmad.

Kasus penganiayaan di STIP Jakarta yang dilakukan sejumlah taruna senior ini telah menetapkan empat taruna sebagai tersangka. Polisi sebelumnya menetapkan taruna tingkat dua STIP berinisial TRS sebagai tersangka penganiayaan. Kemudian pada Rabu (8/5/2024), Polres Metro Jakarta Utara kembali mengumumkan menetapkan tiga tersangka baru. Ketiga pelaku ini merupakan taruna tingkat dua STIP berinisial AK, WJP dan FA yang disimpulkan terlibat dalam kekerasan eksesif yang dilakukan tersangka utama TRS terhadap korban.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi juga telah mencopot Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Ahmad Wahid, dari jabatannya sebagai bentuk tindak lanjut atas kasus penganiayaan ini.

Kepergian Putu Satria Ananta Rustika meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, dan rekan-rekannya. Mari kita doakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keadilan dapat ditegakkan.

Reporter: Dewa


Komentar

Berita Lainnya