Jalin Hubungan, SKK Migas Pamalu dan KKKS BP Tangguh Indonesia Selenggarakan Media Gathering

Kamis, 23 Februari 2023 07:49 WITA

Card image

Awak media mengikuti media gathering yang diadakan SKK Migas Pamalu dan KKKS BP Tangguh Indonesia, Rabu (22/2/2023). (Foto: Haiser/mcw)

Males Baca?


MANOKWARI - Guna menjalin hubungan baik secara berkesinambungan bersama para pewarta, SKK Migas Papua Maluku (SKK Migas Pamalu) dan KKKS BP Tangguh Indonesia mengadakan acara media gathering.

Peserta merupakan wartawan di wilayah Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua Barat Daya. Perwakilan wartawan dari Provinsi Papua Barat diikuti seperti dari Teluk Bintuni, Fakfak dan Manokwari, sedangkan dari Provinsi Papua Barat Daya diikuti wartawan dari Sorong Raya.

Head of Communications and External Affairs bp Indonesia Desy Unidjaja dalam kesempatan itu mengatakan bahwa Tangguh LNG melalui kontraktor dan subkontraktornya telah memperkerjakan lebih dari 5.400 pekerja yang berasal dari tanah Papua sejak kontruksi dimulai 2016.

"Saat ini proyek Tangguh telah mendekati penyelesaian yang tentu saja mengurangi secara drastis kebutuhan akan jumlah pekerja. Dengan konstruksi yang mendekati penyelesaian tersebut, pekerja konstruksi telah mulai di demobilisasi. Ini merupakan sebuah kewajaran dalam siklus proyek hulu migas," ujarnya, Rabu (22/2/2023).

"Kami terus melanjutkan pekerjaan dengan aman, sesuai kualitas yang dipersyaratkan, dan dalam waktu sesegera mungkin," sambung Desy Unidjaja, Rabu (22/2/2023) di Aston Niu Manokwari.

Di lokasi yang sama, Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Papua Barat Ermawati Siregar memberikan apresiasi kepada BP Indonesia karena selalu berkoordinasi dengan pihak Pemprov Papua Barat dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja. 

"Kami mengapresiasi BP Indonesia yang terus berkordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Papua barat untuk memastikan hak-hak para pekerja proyek Tangguh Train 3 yang akan didemobilisasi terpenuhi dengan baik. Selain itu, BP Indonesia juga terus mengupayakan untuk mempersiapkan tenaga kerja tersebut dapat meningkatkan keahliannya agar setelah selesai dari proyek Tangguh 3 dapat bekerja di sektor dan proyek lain di luar proyek Tangguh," ujarnya.

Dikatakan, Papua Barat ditopang oleh banyak industri, dengan peningkatan kapasitas tersebut, mereka bisa bekerja di berbagai sektor seperti bengkel, industri kayu dan lain-lain setelah selesai bekerja di proyek Tangguh. 

Menurutnya, menjadi tugas dari pemerintah daerah agar tenaga kerja lokal memiliki kapasitas dan keterampilan yang mampu bersaing dan bisa memenuhi kebutuhan industri dan kebutuhan investor agar bisa terserap, jika tidak memenuhi, investor dapat mengambil tenaga kerja dari luar provinsi.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya