KPK Petakan Integritas Pendidikan Indonesia Lewat Survei

Selasa, 04 Juli 2023 20:12 WITA

Card image

KPK Resmi Meluncurkan Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2023, Selasa (4/7/2023). (Foto: Dok.KPK)

Males Baca?

 

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang memetakan integritas pendidikan di Indonesia lewat survei. KPK meluncurkan Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan Tahun 2023. Lewat SPI tersebut, KPK berupaya mencegah korupsi di sektor pendidikan.

Ketua KPK Firli Bahuri berharap kedepannya Indonesia bisa benar-benar dari korupsi. Sehingga, tidak ada lagi ada yang beranggapan bahwa korupsi di Indonesia merupakan suatu budaya. Sebab, masih banyak pihak yang menganggap korupsi di Indonesia adalah budaya.

"Jangan ada lagi pendapat bahwa korupsi adalah budaya. Oleh karenanya kita harus membangun budaya antikorupsi," ujar Firli melalui keterangan resminya, Selasa (4/7/2023).

Sementara itu, Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana menjelaskan, SPI Pendidikan didasari pada kondisi aktual integritas pendidikan antikorupsi di Indonesia.

Di antaranya, masih adanya perilaku koruptif pada sektor pendidikan, dan belum adanya metode pengukuran yang obyektif dalam mengukur _outcome_ dari implementasi pendidikan antikorupsi.

“Berdasarkan kondisi dan kebutuhan tersebut, SPI Pendidikan diharapkan dapat memberikan gambaran atas kondisi integritas pendidikan, sebagai dasar pengembangan program pendidikan antikorupsi, serta sebagai salah satu ukuran keberhasilan pendidikan antikorupsi,” kata Wawan. 

“Selanjutnya, SPI Pendidikan tahun 2023 akan dilaksanakan secara masif pada 3.537 sekolah dan kampus dengan metode survei online, dengan target sekitar 71.514 responden. Sedangkan yang dikontak melalui Whatsapp _blast_ maupun email _blast_ untuk diminta kesediaan mengisi kuesioner adalah sekitar 350ribu orang dari kalangan pendidikan,” sambung Wawan. 

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyambut baik program SPI Pendidikan yang diluncurkan oleh KPK. Menurutnya, integritas merupakan suatu modal sosial dan pembentukannya harus dilakukan sejak dini. 

{bbseparator}

Di sisi lain, Suharso menyoroti rendahnya data lama sekolah anak Indonesia. Dari tahun 2005 hingga 2022, jumlah lama sekolah hanya naik 1,9 tahun rerata nasional dari 7,2 ke 9,1 tahun. Angka ini sangat kecil mengingat saat ini sebanyak 20% anggaran pendidikan telah digelontorkan melalui skema APBN, APBD, dan lainnya.  

“Coba kita perbaiki dari SD dulu. Kalau kita perbaiki dari SD di seluruh Indonesia dan standarisasinya dari Aceh sampai Papua sama, saya yakin yang terjadi akan luar biasa. Oleh karenanya SPI Pendidikan penting sekali buat kami menjadi bagian upaya kita melakukan pencegahan,” kata Suharso. 

Senada, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim yang hadir secara virtual menegaskan integritas, kejujuran, dan antikorupsi ialah nilai yang wajib dimiliki seluruh anak Indonesia untuk bisa menjadi pelajar Pancasila. 

“Survei ini akan mendukung upaya kami dalam menghadirkan pendidikan antikorupsi yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Hasil survei ini menjadi bahan pertimbangan dan pembelajaran bagi kami untuk semakin memperkuat pendidikan antikorupsi bagi pelajar di semua jenjang pendidikan, dan terus memastikan seluruh elemen pendidikan mampu menghadirkan lingkungan sekolah yang lebih berintegritas,” kata Nadim.


Reporter: Satrio
Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya