Tender Proyek Pembangunan Universitas Okmin Papua Diduga Sarat Pengkondisian

Kamis, 17 Agustus 2023 07:18 WITA

Card image

Masterplan gedung rektorat dan fakultas Universitas Okmin Papua. (Foto: KemenPUPR)

Males Baca?

JAYAPURA - Tender atau lelang proyek pembangunan Universitas Okmin, di Pegunungan Bintang, Papua menuai sorotan. Prosesnya diduga sarat dengan pengkondisian. Diduga ada upaya pejabat pembuat komitmen (PPK) bersama kepala satuan kerja (Kasatker) terkait mengatur dan memfasilitasi agar lelang dimenangkan rekanan tertentu.

Menurut informasi yang diperoleh media ini, sebelumnya, sempat ada pertemuan salah satu rekanan dengan Azmi Hayat selaku PPK Prasarana Strategis Wilayah II Provinsi Papua, bersama Meinar Manurung selaku Kasatker Pelaksana Prasarana Permukiman Wilayah II Provinsi Papua di salah satu rumah makan sekitar Jembatan Merah, Jayapura.

Menurut sumber media ini, pertemuan tersebut merupakan bagian dari upaya mengkondisikan atau memfasilitasi rekanan dimaksud agar dapat memenangi proses lelang.

Dikonfirmasi terkait adanya pertemuan tersebut, Azmi Hayat dan Meinar membantah. Mereka berkilah tidak ada pertemuan dengan PT Relis Sapindo Utama yang diketahui menjadi pemenang lelang. Azmi mengatakan perusahaan tersebut asal Makassar, Sulawesi Selatan.

“Ini kan rekananya dari Makassar. Kita enggak pernah ada penyedia (rekanan, red) yang ketemu,” kata Azmi Hayat dikonfirmasi MCWNEWS melalui sambungan telepon, Rabu (16/8/2023).

Pada kesempatan yang sama, Meinar Manurung mengatakan proses lelang ranahnya ada pada kelompok kerja pemilihan (pokja) di Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) Wilayah Papua. Menurutnya, pihaknya tidak dapat mengintervensi.

“Tidak ada pertemuan itu. Kami tidak ada ketemu dengan penyedia manapun. Karena itu juga dalam ranahnya pokja (proses lelang, red), kami tidak bisa interupsi juga dan kita gak ada mengintervensi,” katanya.

Sayangnya, dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kepala BP2JK Wilayah Papua, Sahdin nampaknya memilih bungkam. Sejumlah pertanyaan yang dikirim melalui pesan Whatsapp, Rabu (16/8/2023), hingga berita ini ditayangkan tidak mendapat jawaban maupun tanggapan.

Diketahui, pembangunan Universitas Okmin ini merupakan proyek pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Proyek dengan nilai pagu anggaran Rp70,6 miliar dana APBN tersebut sempat gagal lelang.

{bbseparator}

Menurut data informasi pada sistem layanan pengadaan, lelang pertama dimulai 7 Juni 2023 dan seharusnya sudah penandatanganan kontrak pada 27 Juni 2023.

Ada dua perusahaan yang mengajukan penawaran pada lelang pertama, yakni PT Bumi Aceh Citra Persada dengan nilai penawaran Rp61.9 miliar dan PT Relis Sapindo Utama dengan nilai penawaran Rp67.7 miliar.

Keduanya dinyatakan gugur karena ketidaksesuaian pada evaluasi teknis, ada metode kerja yang tidak jelas dan pengalaman personil atau tenaga ahli rekanan dinilai tidak memadai. Lelang kemudian diulang. Pengumuman dibuka 3 Juli 2023 dan dijadwal berkontrak pada 4 Agustus 2023. 

Ada tujuh peserta yang mengajukan penawaran pada lelang kedua, sesuai urutan teratas, yakni PT Spectratama Perkasa, PT Relis Sapindo Utama, PT Arkindo, PT Murni Konstruksi Indonesia, PT Bumi Aceh Persada, PT Total Cakra Alam dan PT Andifa Dua Putra.

Dari tujuh penawar tersebut, tiga diantaranya, hasil evaluasinya dinyatakan lengkap, yakni PT Relis Sapindo Utama, PT Arkindo dan PT Andifa Dua Putra. PT Bumi Aceh Persada yang sebelumnya besaing pada lelang pertama kembali tersingkir. Lelang akhirnya dimenangkan PT Relis Sapindo Utama dengan nilai penawaran Rp60.4 miliar.


Reporter: Ady
Editor: Sevianto


Komentar

Berita Lainnya