Tokoh Agama: Korupsi Menyengsarakan Umat, Penegak Hukum Harus Tegas

Jumat, 20 Januari 2023 17:07 WITA

Card image

Ketua PGGJ Kabupaten Jayapura, Pdt. Joop Suebu, (Foto: Edy/mcw)

Males Baca?

 

Sentani - Penegakan hukum terhadap Gubernur Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas status tersangka dugaan kasus gratifikasi di Papua menuai apresiasi tokoh agama.

Ketua PGGJ (Persekutuan Gereja Gereja Jayapura) Kabupaten Jayapura, Pendeta Joop Suebu, menyebut penegakan hukum perlu dilakukan atas pelaku Korupsi di Papua, bukan hanya terhadap Gubernur, namun juga kepada semua pejabat Papua yang terindikasi melakukan pencurian uang rakyat.

"Kami mengapresiasi sekaligus meminta kepada penegak hukum, baik KPK, Kejaksaan dan Kepolisian agar dapat menegakkan hukum di Tanah Papua dapat menindak tegas para pejabat yang tersangkut atau terindikasi melakukan kasus Korupsi di Tanah Papua," tegasnya, Kamis (19/1/2023).

Menuutnya, tindak Korupsi dapat menyengsarakan seluruh masyarakat dan umat Tuhan di Tanah Papua. Berbagai program pembangunannya baik infrastruktur dan SDM tidak berjalan baik dan malah sangat merugikan masyarakat lantaran adanya praktek Korupsi.

"Korupsi mengakibatkan pembangunan dan infrastruktur dasar tidak berjalan dengan baik. Korupsi mengakibatkan banyak umat Tuhan dan masyarakat di Tanah Papua mengalami ketidak adilan, korupsi mengakibatkan banyak hal yang tidak dikerjakan dan tidak dibangun diatas Tanah Papua ini. Masyarakat menderita, kesejahteraan mereka terus memburuk akibat dananya dicuri oleh para Koruptor. Jangan bela Koruptor," ucapnya.

Pihaknya juga meminta semua pihak turut bersama menjaga Kamtibmas di Papua, dan tidak terprovokasi atas aktivitas-aktivitas melanggar hukum.

"Saya menghimbau kepada semua umat Tuhan yang ada di Papua, tetap menjalankan aktivitasnya, menjalankan ibadahnya seperti biasa, menjaga Kamtibmas dan tidak melakukan akktivitas-aktivitas yang melanggar koridor Undang-Undang, mempengaruhi orang lain, bertindak anarkis. Mari kita tetap menjaga tanah Papua, dan berdoa untuk kesejahtraan dan keamanan," kata Pendeta Joop.

Dikatakan, Papua adalah miniatur Indonesia, semua suku dan budaya dengan latar belakang berbeda ada di Papua, sehingga sudah sepatutnya, rumah bersama ini yakni Papua harus sama-sama dijaga kedamainnya.

"Ada kedamaian tentu ada keamana, dan sebaliknya, oleh karena itu, saya katakan Papua ini adalah rumah bersama yang perlu kita jaga, disini semua suku ras dan golongan ada. Mari kita jaga bersama-sama untuk kesejahtraan dan kedamaian di Tanah Papua ini," pungkasnya.

 

Reporter: Edy

Editor: Sevianto


Komentar

Berita Lainnya