Komponen Masyarakat Bali Tolak Penyebaran Nyamuk Wolbachia
Selasa, 28 Mei 2024 21:22 WITA

Humas Puskor Hindunesia Dewa Putu Sudarsana didampingi Jubir Gladiator Bangsa Prof Richard Claproth saat konferensi pers menolak Metode Wolbachia di Denpasar, Senin (6/11/2023). (Foto: GND)
Males Baca?Metode Wolbachia dikatakan merupakan terobosan dari organisasi World Mosquito Program (WMP) yang telah diimplementasikan di 14 negara sejak tahun 2011, termasuk Indonesia. Wolbachia adalah bakteri alami yang terdapat di 50% serangga yang ada di bumi dan dinyatakan aman untuk manusia, hewan dan lingkungan. Wolbachia mampu menghambat replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti sehingga tidak menularkan penyakit dengue, Zika dan chikungunya. Di Indonesia Wolbachia WMP pertama kali dilakukan di Yogyakarta. Hasilnya metode Wolbachia ini terbukti berhasil menurunkan 77% kasus DBD dan 86% rawat inap di rumah sakit.
Kemenkes telah mengevaluasi hasil penyebaran nyamuk di Yogyakarta dan menyatakan bahwa cukup bukti untuk memperluas manfaat Wolbachia WMP guna melindungi jutaan orang di Indonesia dari DBD. Melalui Keputusan Menteri Kesehatan No 1341 Tahun 2022 metode Wolbachia di implementasikan di 5 kota lainnya yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang.
Sebagai mitra pembangunan Pemerintah, Save the Children Indonesia bersama dengan Yayasan Kerti Praja dan Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng terus berupaya melakukan pencegahan DBD, dengan melibatkan seluruh pihak termasuk masyarakat sejak awal tahun 2023. Hal ini meliputi edukasi dan peningkatan kesadaran kepada masyarakat. Antusias dan penerimaan masyarakat Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng sangat tinggi. Survey menunjukkan sebanyak 95,63% mendukung implementasi metode Wolbachia di lingkungan mereka. Hal ini didasari dari pengalaman keluarga yang pernah merasakan dampak buruk dari DBD.
Pertengahan November 2023, penerapan metode Wolbachia DBD akan memasuki masa awal penyebaran telur nyamuk ber-Wolbachia di Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng. Perwakilan masyarakat di Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng telah menyatakan kesediaannya untuk berpartisipasi dengan menjadi Orang Tua Asuh (OTA) wadah telur nyamuk ber-Wolbachia.
Tahap pertama penyebaran bakal dilakukan pada tanggal 13 November 2023.
Diberitakan juga sebanyak 4.109 titik di Kota Denpasar, Bali, disasar untuk lokasi penyebaran telur nyamuk Wolbachia.
Adapun, lokasi penyebaran telur nyamuk itu terkonsentrasi di Dauh Puri Kelod, Tegal Kertha, Pemecutan Kelod, Pemecutan, Padangsambian Kelod, Dauh Puri, Tegal Harum dan Dauh Puri Kangin.
Editor: Dewa
Berita Lainnya

Pemprov Bali Kucurkan Rp400 Miliar untuk Perbaikan Jalan

Wawali Arya Wibawa: Moderasi Beragama Kunci Harmoni di Kota Denpasar

Akwan Minta Publik Hentikan Spekulasi Terkait Hilangnya Iptu Tomi Marbun

Pejabat Wilmar Group Jadi Tersangka Baru Suap Vonis Lepas Korupsi Ekspor Minyak

Layani 1.702 Sambungan Rumah di Kulon Progo, Kementerian PU Bangun SPAM Kamijoro

KPK Tetapkan 5 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC BRI

KPK Jadwalkan Periksa Gubernur Khofifah di Jatim Besok

KPK Sita Uang Rp10 Miliar terkait Korupsi Pengadaan Mesin EDC di BRI

KPK Cegah Eks Sekjen MPR Maruf Cahyono Pergi ke Luar Negeri

KPK Sita Uang Rp5,3 Miliar dan Deposito Rp28 Miliar terkait Pengadaan EDC di BRI

Komentar