Lima Pendulang Emas Tradisional di Yahukimo Tewas Diserang KKB. Ini Langkah Polda Papua

Selasa, 17 Oktober 2023 11:53 WITA

Card image

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri saat memberikan keterangan pers di Mako Brimob Kotaraja. (Foto: Edy/MCW)

Males Baca?

JAYAPURA - Sebanyak lima penambangan emas tradisional di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan dikabarkan tewas diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Senin (16/10/2023).

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.

 "Ya memang benar saya mendapat laporan ada 5 orang pendulang meninggal dunia. Tetapi kami masih dalami," ungkapnya kepada awak media di Jayapura, Selasa (17/10/2023).

Lebih lanjut Fakhiri menjelaskan, aparat Kepolisian belum bisa menuju ke titik lokasi lantaran resiko keamanan yang sangat tinggi. Pihaknya menyebut akan melibatkan tokoh masyarakat untuk memastikan hal itu.

"Saya minta kepada Kapolres untuk kita kirim dulu toko masyarakat, para hamba-hamba Tuhan dan Pemerintah untuk mengecek kepastian meninggalnya 5 orang pendulang. Kapolres agar berhati-hati, tidak terpancing masuk ke area tersebut karena resikonya cukup tinggi," ucapnya.

Diakuinya, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan dari jajaran Intelijen Polres Yahukimo dan Tokoh masyarakat.

"Kita tunguh hasil Lidik dari anggota inteljen maupun masukan dari masyarakat, kemudian akan kelola dengan cermat dan baik untuk kita lakukan penegakan hukum. Sehingga pada saat melakukan penegakan hukum tidak membias kemana-mana," tegas Fakhiri.

Untuk melakukan penegakan hukum, pihaknya mengaku akan segera membahas bersama Satgas Damai Cartenz untuk melihat langkah penegakan hukum yang akan diambil.

"Stelah ini saya akan bicarakan dengan satgas Damai Cartenz. Saya tidak akan mentolelir daerah-daerah yang selalu menjadi gangguan oleh KKB, baik itu di Pegunungan Bintang, Yahukimo, Nduga dan Puncak, jika ada aksi-aksi kekerasan bersenjata. Tentunya kami akan maju untuk melakukan penindakan," pungkasnya.

Reporter: Edy


Komentar

Berita Lainnya