Subak Dilemahkan, Petani Desa Dauh Puri Menjerit

Rabu, 24 Januari 2024 11:06 WITA

Card image

I Wayan Wiryanata, saat menyampaikan sambutan pada pembukaan pengabdian masyarakat serangkaian Agricamp FP Unud 2024, Rabu (24/1/2024). (Foto: Istimewa).

Males Baca?

TABANAN - Kepala Desa Dauh Puri Marga, Kabupaten Tabanan I Wayan Wiryanata menyatakan sangat prihatin dengan dilemahkannya posisi subak oleh para pemangku kepentingan bidang pertanian. 

"Salah satu bukti subak dilemahkan, dulu mendapatkan bantuan Rp50 Juta/tahun, saat ini hanya Rp10 juta. Mau dimanfaatkan untuk apa dana Ro10 Juta di subak?" ungkap Kades I Wayan Wiryanata, saat menyampaikan sambutan pada pembukaan pengabdian masyarakat serangkaian Agricamp FP Unud 2024, Rabu (24/1/2024).

Agricamp tersebut dilaksanakan untuk keempat kali oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian (BEM FP Unud). Kepala Desa I Wayan Wiryanata berharap Desa Marga Dauh Puri bisa ditetapkan sebagai desa binaan dari Fakultas Pertanian.

Dekan Fakultas Pertanian Unud, Dr. IGN Alit Susanta Wirya, menyambut baik "lamaran" tersebut. Ahli penyakit tanaman tersebut menyatakan secara teknis Desa Marga Dauh Puri layak menjadi desa binaan karena desa ini sangat ramah dan mendukung pelaksanaan kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi FP Unud. 

"Terbukti Agricamp sudah terlaksana untuk keempat kalinya di sini, disamping jaraknya relatif terjangkau dari kampus Unud," tutur Dr. Alit Susanta. 

Ditegaskan, setiap tahun civitas akademika FP Unud melakukan pengabdian masyarakat. Tahun 2023, lanjutnya, FP Unud melepas ekor tyto alba (burung hantu) untuk membantu petani mengatasi hama tikus.

Kades I Wayan Wiryanata menegaskan burung hantu yang disumbangkan civitas akademika FP Unud sangat efektif mengatasi hama tikus. 


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya