Terlibat Jual Beli Ginjal, Kemenkumham Bali Berhentikan Oknum Petugas Imigrasi Ngurah Rai

Sabtu, 22 Juli 2023 20:42 WITA

Card image

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Sugito, Sabtu (22/7/2023). (Foto: Dok. humas Imigrasi Ngurah Rai)

Males Baca?

BADUNG - Tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Mabes Polri menangkap 12 orang pelaku sindikat jual beli ginjal jaringan internasional. Salah satu pelaku merupakan oknum pegawai Kantor Imigrasi Ngurah Rai berinisial AH.

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Bali, Anggiat Napitupulu menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil langkah tegas terhadap AH.

Yakni memberhentikan AH sementara waktu dari tugasnya sebagai pegawai Imigrasi, hingga nanti setelah ada putusan hukum tetap.

Senada Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Sugito mengatakan bahwa kejadian ini sangat disayangkan dan telah menimbulkan keprihatinan di lingkungan Kantor Imigrasi Ngurah Rai.

"Kami bersikap kooperatif dan sepenuhnya mendukung proses hukum yang sedang berlangsung. Kami memberikan apresiasi atas upaya aparat penegak hukum dalam memberantas praktik ilegal seperti ini," kata Sugito, Jumat (22/7/2023). 

Ia menegaskan bahwa Kantor Imigrasi Ngurah Rai berkomitmen untuk menjalankan tugas dengan integritas dan profesionalisme, serta tidak akan mentolerir perilaku oknum yang merugikan masyarakat dan melanggar hukum.

Dirinya lantas menjelaskan, sebelumnya AH ditangkap tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Mabes Polri pada tanggal 19 Juli 2023. Ia ditangkap bersama 11 orang lainnya terkait sindikat jual beli ginjal yang merambah hingga ke Kamboja. 

AH sendiri ditugaskan di Bandara Ngurah Rai semenjak bulan Oktober 2022. Sebelumnya ia bertugas di Kantor Imigrasi Kelas II TPI Belawan Medan, Sumatera Utara.

Dari pemeriksaan terungkap AH berperan meloloskan para pendonor ginjal saat melakukan pemeriksaan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. 

Atas perannya dalam sindikat ini, AH diduga menerima uang sebesar Rp3,2 juta hingga Rp3,5 juta untuk setiap korban yang berangkat ke Kamboja.


Reporter: Agung
Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya