Wakili Indonesia, Siswa SMP PGRI 3 Denpasar ke Malaysia untuk Lomba

Minggu, 30 April 2023 22:15 WITA

Card image

Siswa SMP PGRI 3 Denpasar pamitan ke Pemkot Denpasar yang diterima Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa beberapa waktu yang lalu. (Foto: Dok.Dewa/Hms)

Males Baca?

 

DENPASAR - Biofouling atau menempelnya mikro hingga makro organisme seperti teritip, kerang laut dan alga pada lambung kapal termasuk infrastruktur yang terendam di air laut, mengakibatkan penambahan beban dan energi operasi kapal.

Selain itu juga menyebabkan penurunan daya guna, bahkan mengakibatkan kerusakan infrastruktur laut.

Selama ini, biofouling diantisipasi dengan menggunakan cat antifouling. Akan tetapi, kandungan TBT pada cat antifouling yang banyak digunakan saat ini berdampak buruk bagi biota laut.

Untuk mengatasi tantangan ini, lima siswa SMP PGRI 3 Denpasar berinovasi membuat agen antifouling dari bahan alami tanpa kandungan TBT. Inovasi ini berlandaskan pengamatan langsung permasalahan di beberapa wilayah perairan di Bali. 

Mengambil judul "Avisa Spiga: Agen Antifouling dari Kombinasi Ekstrak Daun Tapak Liman dan Daun Kemiri", karya penelitian ini digarap para siswa dari sekolah yang beralamat di Jalan Gunung Agung Gang V No. 17, Denpasar.

Hal ini terungkap saat siswa SMP PGRI 3 Denpasar pamitan ke Pemkot Denpasar yang diterima Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa beberapa waktu yang lalu.

"Mereka memilih bahan alami dari tapak liman dan daun kemiri karena kandungan fitokimia pada daun tersebut yang berpotensi sebagai agen antifouling," terang Arya Wibawa, Minggu (30/4/2023).

Baca juga:
Minta Hak, Keluarga Almarhum Leo Warmasen Ancam Palang Wai Resort


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya