Gempa NTT Tolak Penyelenggaraan KTT ASEAN di Labuan Bajo
Senin, 27 Mei 2024 11:27 WITA
(Foto: Dok.Gempa)
Males Baca?
Yohanes menambahkan, putra-putri NTT butuh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kuliah gratis bagi mahasiswa dan jaminan lapangan kerja untuk sarjana.
"Kalau KTT ASEAN di Labuan Bajo hanya menguntungkan kalangan elit, seperti pemilik resort dan pengusah di sana. Sementara orang miskin tetap miskin tak ada perubahan. GEMPA NTT sedang konsolidasi gelar aksi tolak KTT ASEAN di Labuan Bajo, Tugu Jogja dan sejumlah wilayah lainnya di NTT," ujar Yohanes.
Ia lantas membeberkan 5 Alasan Gempa NTT Tolak KTT ASEAN di Labuan Bajo, pertama masih banyak warga NTT yang susah. Sebaiknya uang APBN buat urusan KTT ASEAN alokasikan kepada petani. Lalu berikan kursus pelatihan bagi generasi muda NTT, sehingga ada skill memasuki dunia kerja, sekaligus kurangi angka penganguran.
Kedua penyelenggaraan KTT Asean di Labuan Bajo otomatis menggunakan APBN untuk membangun infrastruktur sebagai fasilitas penunjang seperti jalan dll. Mendingan uangnyan dialihkan buat biaya kuliah gratis bagi anak-anak NTT tak mampu.
Sehingga ke depan masa depan mereka semakin membaik. Kemudian KTT Asean dilaksanakan di wilayah Jawa, Jakarta dll yang tidak perlu butuh anggaran untuk pembangunan infrastruktur.
Ketiga NTT bukan Labuan Bajo saja, masih banyak wilayah lain. Kalau mau adil KTT ASEAN dilaksanakan di pulau lain seperti Pulau Rote, Alor, Sumba, Timor dll. Sehingga APBN untuk bangun fasilitas penunjang seperti infrastruktur jalan dll di wilayah-wilayah itu juga bisa di bangun.
Keempat KTT ASEAN di Labuan Bajo hanya menguntungkan kalangan elit, seperti pemilik resort dan pengusah di sana. Tidak berdampak efektif terhadap rakyat miskin. Orang miskin semakin miskin, orang elit semakin banyak duitnya
"Kelima Labuan Bajo terkesan menjadi anak emas. Harusnya pemerintah turut perhatikan wilayah lain di NTT," pungkasnya.
Editor: Ady
Komentar