Kementerian PUPR Bangun Bendungan Pertama di Sulbar

Minggu, 25 Februari 2024 18:55 WITA

Card image

Bendungan Budong-Budong, bendungan pertama di Sulbar.

Males Baca?

Pembangunan yang Berkelanjutan

Pembangunan Bendungan Budong-Budong dilaksanakan oleh kontraktor PT Abipraya-Bumi Karsa, KSO dan Konsultan Supervisi PT Indra Karya - PT Tuah Agung Anugrah - PT Ciriajasa EC, KSO dengan biaya sebesar Rp 1,02 triliun

Dalam pelaksanaannya dipastikan memperhatikan kelestarian lingkungan. Upaya reboisasi dan penghijauan di sekitar bendungan terus dilakukan untuk menjaga keseimbangan alam.

“Kami berkomitmen untuk membangun bendungan ini dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Kami ingin bendungan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, tanpa merusak alam,” ujar Dedi Yudha.

Selain irigasi dan penyediaan air baku, pembangunan bendungan ini juga sangat diperlukan sebagai pengendali banjir untuk kawasan rawan bencana seperti Kecamatan Budong-Budong, Topoyo, dan Karossa dengan mereduksi 60% dari 341,59 m3/detik menjadi 106,76 m3/detik.

Wilayah Kabupaten Mamuju Tengah dilalui tujuh sungai yakni Sungai Budong-Budong, Lumu, Karama, Karossa, Benggaulu, Kamansi, dan Panggajoang yang mengalir dari daerah perbukitan di bagian timur menuju ke daerah pesisir arah barat dan bermuara di perairan laut Selat Makassar. Bendungan Budong-Budong akan dibangun dengan membendung Sungai Salulebbo yang merupakan anak sungai Budong- Budong.

Kabupaten Mamuju Tengah sendiri memiliki luas wilayah 306.527 km2 yang didominasi dengan lahan kering sekitar 38% dan sekitar 24% lahan kering sekunder. Kabupaten ini terdiri dari lima kecamatan yakni Kecamatan Tobadak, Pangale, Budong-Budong, Topoyo, dan Karossa dengan komoditas unggulan seperti tanaman pangan padi dan palawija serta perkebunan sawit, kakao, kelapa, jeruk, kopi, tanaman obat, dan aromatika (nilam). 

Secara administratif, Bendungan Budong-Budong berada di Desa salulebo, Kecamatan Topoyo dengan daerah layanan meliputi Daerah Irigasi Tobadak, Sulobaja, Bambadaru, Sallogata, Tinali, Barakkang, dan Lembah Hada.

Editor: Lan

 


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya