Kepala BNN Ungkap 591 Warga Bali Dipenjara Kasus Narkoba

Kamis, 22 Juni 2023 20:27 WITA

Card image

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia Komjenpol Petrus Reinhard Golose beri penjelasan, Kamis (22/6/2023). (Foto: Sul/MCW)

Males Baca?

 

BADUNG - Indonesia disebut darurat narkotika. Banyak faktor menjadi penyebab mulai dari tingginya suplai narkoba dari negara-negara di wilayah Golden Triangle seperti Thailand, Myanmar dan Laos. 

Hingga banyaknya permintaan dari pelaku-pelaku narkoba ada di Indonesia. Demikian diungkapkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose.

"Karena tingginya suplai narkoba dari tiga negara tersebut, BNN menggelar berbagai terobosan," ungkapnya saat menutup Internasional Tennis Tablen Championship (turnamen tenis meja) War on Drug di Auditorium Widya Sabha, Universitas Udayana, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Rabu (21/6/2023). 

Menurut Golose, hal itu merupakan masalah yang berat. Sehingga pihaknya saat ini mengedepankan upaya pencegahan untuk menekan dengan program soft power, salah satunya rehabilitasi.

Di mana masyarakat yang sudah terlanjur menjadi pengguna narkoba, diminta agar segera melaporkan ke BNN yang ada di daerahnya untuk dilakukan rehabilitasi. 

"Sebelum dilakukan upaya paksa (ditangkap), lebih baik melaporkan diri, akan diberi rehabilitasi dan difasilitasi oleh BNN secara gratis, karena upaya paksa itu adalah upaya terakhir," tuturnya.

Golose mengungkapkan, kasus narkoba yang menjerat masyarakat Bali menjadi perhatian serius. Pasalnya pada periode 2022 dan 2023, ratusan orang dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) karena barang haram ini. 

"Dari data, kami rinci ada 591 masyarakat Bali terlibat narkoba yang masuk lapas pada 2022 dan 2023," beber mantan Kapolda Bali ini.

Sementara itu, orang luar Bali 717 orang dan warga negara asing 110 orang. Dari ratusan itu perannya macam-macam ada bandar, pengedar dan penyalahguna, ini sangat menjadi konsennta. 

"Jumlah tersebut menurut saya masih terlalu tinggi bagi saya, sehingga kami perlu menenkannya," tutup jenderal bintang tiga asal Manado ini.


Reporter: Sul
Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya