Lahan Rawa di OKI Bisa Panen 3 Kali Setahun, Kementan Dorong Peningkatan Produksi Padi 2024

Jumat, 03 November 2023 22:34 WITA

Card image

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Ali Jamil, saat melakukan koordinasi dengan Provinsi Sumatera Selatan untuk memaksimalkan produktivitas lahan rawa dan Indeks Pertanaman, Jumat (3/11/2023).

Males Baca?

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya mendorong peningkatan produksi padi pada tahun 2024 dengan memanfaatkan potensi rawa tadah hujan di OKI.

Menteri Pertanian (Mentan) memberikan arahan yang kuat untuk meningkatkan produksi padi di tahun 2024 dengan mengoptimalkan potensi Lahan rawa, salah satunya di Sumatera Selatan.

“Kita akan melakukan akselerasi dari potensi besar Indonesia, yaitu lahan rawa mineral. Dulu kan pernah kita lakukan di Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan,” ujar Mentan Amran, Jumat (3/11/2023).

Menindaklanjuti arahan tersebut, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Ali Jamil melakukan koordinasi dengan Provinsi Sumatera Selatan untuk memaksimalkan produktivitas lahan rawa dan Indeks Pertanaman di wilayah tersebut.

Salah satu langkah konkrit dalam meningkatkan Indeks Pertanaman adalah kunjungan ke lahan pertanian rawa tadah hujan di Desa Jukdakdak, Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI)

Ali menjelaskan, Lahan rawa lebak di Desa Judakdak ini memiliki karakteristik berupa cekungan yang dibatasi oleh satu atau dua tanggul sungai.

Ali Jamil menuturkan, di Desa Judakdak terdapat lahan pertanian rawa tadah hujan seluas 500 hektar dengan IP rata-rata berkisar antara 100 hingga 200. "Petani setempat ada yang bisa menanam padi 3 kali setahun," tambahnya. 

Mereka, Ali Jamil melanjutkan, mengoptimalkan penggunaan pompa dengan ukuran 3 inci dan sumur berkedalaman 15 meter. "Genangan air pada lahan rawa lebak terjadi akibat luapan air sungai atau air hujan yang menggenang secara periodik. Namun, melalui intervensi dengan penggunaan pompa air dan sumur air tanah dangkal, terlihat potensi peningkatan Indeks Pertanaman di kawasan tersebut," paparnya.

Meskipun saat ini masih sebagian besar, inisiatif swadaya masyarakat dengan pengembangan ini memberikan gambaran teknologi yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan produktivitas lahan dan produksi padi, khususnya di Lahan rawa. 

Seperti diketahui, Kabupaten OKI memiliki potensi Lahan rawa berupa lahan rawa pasang surut dan rawa lebak berkisar 65 ribu hektar yang harus dikelola tata airnya.

Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya