Peringati Ke-169 HPI, Tokoh Agama Papua Ingatkan Refleksi Kedamaian

Jumat, 09 Februari 2024 15:39 WITA

Card image

Uskup Jayapura Monsinyur Yanuarius Theofilus Matopai You

Males Baca?

JAYAPURA - Peringatan ke-169 Hari Pekabaran Injil (HPI) yang diperingati serentak diseluruh Tanah Papua dan Papua Barat setiap tanggal 5 Februari hendaknya dijadikan sarana intropeksi diri untuk berkomitmen menciptakan Papua Tanah Damai.

Hal ini disampaikan Uskup Jayapura Monsinyur Yanuarius Theofilus Matopai You melalui MCWNEWS dalam Peringatan ke-169 Hari Pekabaran Injil (HPI), Uskup Yan You meminta seluruh masyarakat Papua dan Papua Barat untuk bersyukur atas Injil yang dibawa oleh Ottow dan Geissler.

"Kepada seluruh rakyat Papua, yang ada di 6 Provinsi ini, pertama mari kita bersama-sama bersyukur atas karunia Tuhan Allah Bapa di Sorga dan roh Kudus yang begitu besar sehingga tanah dan manusia di Papua ini sudah diselamatkan, sudah diberkati, sudah dibebaskan dari belenggu dosa dan hidup sebagai anak-anak Allah melalui pewartaan Injil yang sudah disampaikan sudah diwartakan oleh dua pendeta yaitu Ottow dan Geissler," ucap Uskup mengawali penyampaiannya, Jumat (9/2/2024).

Selanjutnya, ia juga berharap seluruh umat Nasrani di Papua untuk terus mewartakan Injil tersebut sesuai perjuangan pendahulu.

"Tugas mewartakan Injil itu bukan hanya oleh para Pastor oleh para Pendeta tetapi juga umat yang sudah di Baptis itu harus siap untuk mewartakan Injil, baik melalui tugas, karya, melalui perkataan dan perbuatan dimanapun orang Papua maupun non Papua berada," katanya.

Dirinya juga mengingatkan akan pesan Injil untuk hidup damai, pesan persaudaraan, pesan tanpa adanya kekerasan dan permusuhan.

"Hidup dalam damai itu adalah hidup manusia dengan dengan Tuhan atau manusia dengan manusia dan manusia dengan alam serta lingkungannya.

Manusia harus berhenti melakukan kekerasan terhadap orang lain baik kekerasan dalam keluarga, kekerasan antar suku, kekerasan antar umat beragama kekerasan antara masyarakat dengan pemerintah, kekerasan antara TNI Polri dan TPN PB supaya harus diberhentikan dan orang bisa hidup dalam damai dan kasih dan hidup dalam persaudaraan sejati," tegasnya.

Selain itu, hidup dalam damai itu juga diartikan untuk menghentikan semua perbuatan-perbuatan jahat yang selama ini dilakukan baik itu Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Lalu Miras dan sex bebas serta kejahatan lainnya.

"Ini harus dihentikan. Orang-orang Papua harus membawa damai kasih dan persaudaraan untuk hidup bersama di tanah Papua ini. Hidup damai berarti manusia yang tinggal di Papua ini supaya aman dan tertib serta damai, termasuk untuk mengikuti Pemilu pada 14 Februari 2024,"ucapnya.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya