Prakarsai Penanaman Sereh Wangi, Sujono Harap Masyarakat Lebih Mandiri

Senin, 16 Mei 2022 16:34 WITA

Card image

Sujono Anggota DPRD Kabupaten Teluk Bintuni saat berbincang-bincang dengan awak media di Kediamannya, SP 4 Kampung Banjar Ausoy, Senin (16/5/2022)

Males Baca?


MCWNEWS.COM, BINTUNI - Anggota DPRD Kabupaten Teluk Bintuni Fraksi Perindo, Sujono memprakarsai penanaman sereh wangi di wilayah Sp 3, Distrik Manimeri untuk bahan baku minyak aksiri. 

Ia lantas mengajak masyarakat agar lebih meningkatkan usaha yang sifatnya kemandirian karena selama ini hanya berharap dari APBD atau berharap proyek dari Pemerintah Kabupaten.

"Jadi kita ciptakan kemandirian untuk mereka, mungkin dengan membentuk koperasi atau membuat usaha-usaha kecil," tutur pria asal Jawa yang pertama kali menginjakkan kaki di Wimro (Teluk Bintuni) pada tahun 1987 saat ditemui awak media ini di Sp 4, Kampung Banjar Ausoy, Senin (16/5/2022).

Ia menyebutkan, program dari DPR ini tetap bersimulasi dengan partai karena partai juga mempunyai arah tujuan kedepan. Supaya program-program partai juga bisa mengena ke masyarakat.

Sujono mengakui, dirinya memang bukan daerah pemilihan (Dapil) I, tapi dia mencoba untuk membuat koperasi atau badan usaha yang mengelola hasil pertanian yaitu minyak aksiri di Sp 3 Distrik Manimeri. 

Pria yang pernah tinggal lama di Kota Ambon dari sekolah dasar hingga sekolah lanjutan tingkat atas itu mengatakan, minyak aksiri berbahan baku dari tanaman sereh merah itu akan diproses menjadi minyak . 

"Kenapa saya bergerak di pertanian sepenuhnya, karena tanaman sayur di saat panen raya susah sekali pemasarannya. Tapi kalau sereh wangi ini masuk dalam komoditi ekspor. Seberapapun besarnya dia akan bisa keluar, dan itu sudah saya rintis Insyaallah tahun ini sudah penyulingnya sudah kita datangkan," bebernya. 

Dijelaskan, tanaman tersebut ia datangkan dari Bogor dan sudah ditanam di Sp 3 di atas lahan lebih dari satu hektare.

Sujono berharap kedepannya Kabupaten Teluk Bintuni mempunyai ikon atau tanaman unggulan dan masyarakat terpacu untuk membudidayakan tanaman itu, sehingga masyarakat tidak tergantung dari anggaran APBD saja dan pemerintah bisa membantu.

{bbseparator}

"Hal ini kami sudah sampaikan ke Perindagkop dan juga melakukan lobi-lobi ke pemerintah provinsi dan pemerintah provinsi memberikan respon," jelasnya.

Lanjutnya, untuk pemasaran dibawa ke Surabaya dan kalau disini kapasitasnya sudah banyak, juga akan kirim ke luar negeri.

"Berapa ratus ton pun kita akan pasarkan. Kita sudah punya jaringan untuk itu," kata Sujono.

Ia lantas memaparkan, manfaat dari minyak itu untuk minyak urut dan kosmetik. Jika berhasil, ke depan juga akan memproduksi minyak lawang, minyak kayu putih dan minyak nilam.

Lebih jauh dikatakan, untuk mengembangkan usaha tersebut dirinya mengeluarkan dana pribadi sebesar Rp250 juta, termasuk untuk mendatangkan alat penyulingan minyak.

Sereh wangi bisa dijadikan minyak urut. Komoditi untuk minyak aksiri sereh wangi merupakan bahan alami yang mudah terurai sehingga aman terhadap lingkungan dan produk pertanian. 

Selain itu mudah didapatkan di pasar karena banyak usaha rumah tangga yang bergerak dalam bidang produksi minyak aksiri sereh wangi, memiliki harga yang relatif lebih murah dibanding dengan bahan pestisida sintetik, serta mudah dalam pengaplikasian sehingga dapat dilakukan oleh setiap orang.

"Tanaman sereh wangi termasuk golongan rumput-rumputan yang disebut Andropogon nardus atau Cympogon nardus. Genus Cympogon meliputi hampir 80 species, tetapi hanya beberapa jenis yang menghasilkan minyak atsiri yang mempunyai arti ekonomi dalam perdagangan," terang Sujono. (hs)


Komentar

Berita Lainnya