9 Kontainer Kayu Merbabu Diamankan Lantamal X Jayapura
Senin, 27 Mei 2024 16:11 WITA

Assintel Danlantamal X Jayapura bersama KLHK mengamankan 9 Kontainer kayu
Males Baca?JAYAPURA – Diduga menggunakan dokumen palsu, sebanyak 9 kontainer berisi kayu olahan jenis Merbau atau kayu besi, diamankan Tim Intel Lantamal X Jayapura bersama Gakkum KLHK Seksi III Jayapura.
Asintel Danlantamal X Jayapura, Kolonel Mar Umar Hidayat mengatakan, jika pihaknya telah mengamati kegiatan bongkar muat kayu olahan di Terminal Kontainer Depo Tanto Hamadi Jl Kelapa Dua Entrop, Kota Jayapura itu pada Minggu (10/3/2024).
Diketahui, kayu jenis Merbau itu berasal dari Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua dengan jumlah kurang lebih 3.000 batang atau sekitar 200 kubik dengan berbagai macam ukuran yang diangkut dengan menggunakan sekitar 30-an truk.
Dikatakan, kayu Merbau itu milik PT Crown Pasifik Abadi yang rencananya akan dikirim ke Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan kontainer melalui kapal laut via Surabaya terlebih dahulu.
"Pada hari Kamis, 14 Maret 2024, setelah Tim Intel Lantamal X Jayapura mendapatkan bukti bahwa pengiriman kayu tersebut menggunakan dokumen palsu, kemudian langsung berkoordinasi dengan Gakkum KLHK Seksi Jayapura," kata Asintel Kolonel Umar Hidayat dalam pers release di Mako Lantamal X Jayapura, Rabu (3/4/2024).
Selanjutnya, Gakkum KLHK dan Lantamal X Jayapura melakukan operasi gabungan untuk pengamanan kayu yang diduga menggunakan dokumen palsu tersebut dengan memasang police line.
"Saat ini, proses lebih lanjut sedang ditangani oleh Gakkum KLHK Seksi III Jayapura," imbuhnya.
Di tempat yang sama, Kasie Gakkum KLHK Seksi III Jayapura, Muh Anis menambahkan, setelah kasus ini diterima dari Lantamal X Jayapura, pihaknya akan bekerja keras untuk mencari dan memperkuat bukti, termasuk melaporkan kepada pimpinan di Jakarta.
"Sementara ini, kami masih memproses. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, kita sudah bisa menentukan arah. Jika sudah dilakukan rapat dengan tim terkait kasus ini, kami juga akan menyampaikan terbuka kepada media," katanya.
Sementara itu, Penyidik Gakkum KLHK Seksi III Jayapura, Firmansyah, mengungkapkan jika dugaan pemalsuan dokumen pengiriman kayu Merbau itu, diketahui setelah dilakukan pengecekan dokumen.
"Dokumen yang digunakan pada saat pengangkutan kayu itu, ada 35 dokumen. Dari 35 dokumen itu, 8 merupakan dokumen asli dan 24 merupakan dokumen palsu. Indikasi yang kami lihat bahwa menurut hasil pelacakan kayu kayu tersebut berasal dari Kalimantan. Sedangkan, diketahui kayu tersebut berasal dari Senggi," ungkapnya.
"Nomor registrasi dokumen itu tidak bisa dipakai dua kali. Hanya sekali saja. Karena ini berlaku secara nasional. Jika dia sudah ambil di Kalimantan nomor 1, berarti nomor 2 bisa saja diambil di Surabaya. Jadi, dokumen itu tidak bisa dipakai double, tapi hanya bisa dipakai 1 kali saja. Jadi, nomor registrasi yang digunakan untuk pengiriman kayu itu, terbaca di dalam sistem sudah terpakai di Kalimantan, kemudian diedit lalu dipakai dari Senggi ke Depo Kontainer Hamadi. Jadi, itu dokumen sudah terpakai, namun dipakai lagi dengan diedit nama perusahaan," imbuhnya.
Reporter: Edy
Berita Lainnya

BREAKING NEWS: Sikat Uang Proyek, Kadis PUPR Papua Barat Resmi Ditahan

Perjuangan DAMAI Berakhir di MK, Serukan Persatuan untuk Membangun Teluk Bintuni

Teluk Bintuni Berduka, Lepas Kepergian ‘Bapak Pemekaran Kampung’ Daniel Asmorom

Sidang MK Teluk Bintuni Dijadwalkan 15 Januari, Keluarga Besar DAMAI Nyatakan Solid

Bendahara JMSI: Rencana Kenaikan PPN 12% Harus Dikaji Ulang

Paslon DAMAI Optimistis Gugatan PHPU Pilkada Teluk Bintuni Lolos ke Sidang Pembuktian MK

KPK Sita Tanah dan Apartemen Hasil Korupsi Milik Konglomerat Donald Sihombing

KPK Endus Keterlibatan Japto PP dan Ahmad Ali terkait Gratifikasi Metrik Ton Batubara

KPK Sita Bukti Korupsi Dana CSR BI dari Rumah Politikus Gerindra Heri Gunawan

Total Uang yang Disita KPK dari Rumah Ketum PP Japto Soerjosoemarno Rp56 Miliar

KPK Bongkar Peran Hasto Kristiyanto di Kasus Suap Komisioner KPU

Kerap Peras Pejabat, Pegawai 'KPK' Gadungan Ditangkap

Komentar