Perkembangan Dunia Digital Diharapkan Mampu Mendukung Pelestarian Fashion di Bali

Sabtu, 03 Juni 2023 19:37 WITA

Card image

Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Koster saat menjadi Konferensi Digital Fashion, Sabtu (3/6/2023). (Foto: Ady/MCW)

Males Baca?

 

DENPASAR - Kemajuan bidang digital yang begitu cepat agar dimanfaatkan secara bijaksana untuk mendukung upaya pelestarian dan pengembangan dunia fashion di Provinsi Bali.

Khususnya yang berkaitan dengan keberadaan kain tenun tradisional seperti endek dan songket. Harapan itu muncul dari Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Koster.

"Yang paham digital, silahkan berkarya dengan kemampuan yang dimiliki. Tapi di dalamnya tetap harus mengakomodir keahlian konvensional seperti misalnya keterampilan melukis untuk membuat karya busana digital lebih menarik," ucapnya saat menjadi pembicara kunci pada kegiatan Konferensi Digital Fashion, Sabtu (3/6/2023).

Dirinya menyambut kreativitas penggiat dunia digital dalam menciptakan hal-hal baru, khususnya di dunia fashion. Namun demikian, ia menekankan pentingnya upaya kolaborasi digital dan konvensional. 

Lebih dari itu, perempuan yang dikenal getol dalam upaya pelestarian kain tenun tradisional ini berharap kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas produk tenun lokal. 

"Sehingga dengan demikian, upaya pelestarian akan berjalan dengan baik. Kalau masing-masing jalan sendiri, tatanan akan rusak," tuturnya dalam acara yang berlangsung di Ruang Ksirarnawa Taman Budaya Provinsi Bali ini.

Putri Koster memberi contoh sentuhan teknologi pada mesin bordir yang belakangan dinilai menjadi ancaman dalam upaya pelestarian kain songket karena motifnya dijiplak. 

Menurutnya, hal ini tak akan terjadi jika kemajuan dibarengi dengan kemunculan desainer di bidang bordir. 

"Contohnya Tasikmalaya, bordirnya berkembang sangat baik dengan motif yang dibuat khusus. Kenapa di Bali ndak bisa seperti itu," terangnya.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya