Wellness Tourism di Bali: Pewacakan, Mandi Kembang, hingga Minum Loloh digemari Public Figure Dunia

Senin, 13 November 2023 21:49 WITA

Card image

Kegiatan focus group discussion (FGD) bertajuk “Development of Spa & Wellness Tourism in Bali” di Kampus Sudirman Denpasar, Sabtu (11/ 11/2023).

Males Baca?

DENPASAR - Wisata kebugaran atau wellness tourism menjadi jenis wisata yang sangat potensial dikembangkan untuk meningkatkan loyalitas wisatawan berkunjung ke Bali. 

Kearifan local Bali seperti pewacakan, mandi kembang hingga minum loloh menjadi kekuatan wellness tourism di Bali sehingga banyak usaha spa yang memiliki pelanggan setia baik dari kalangan rakyat jelata hingga public figure.

Ida Ayu Rusmini dari Usadha Puri Damai, seorang penyelenggara jasa wellness tourism berbagi pengalamannya pada focus group discussion (FGD) bertajuk “Development of Spa & Wellness Tourism in Bali” di Kampus Sudirman Denpasar, Sabtu (11/ 11/2023) Dijelaskan, public figure yang menjadi pelanggan paket wellness tourism yang ditawarkan Usadha Puri Damai mulai dari perdana Menteri negara sahabat hingga actor film Hollywood. 

“Mereka sangat menikmati kegiatan pewacakan, atau melukat di pantai dan mereka mengakui dirinya menjadi lebig tenang,” ujar Ida Ayu Rusmini. Wellness tourism yang ditawarkan Usadha Puri Damai berdurasi sekitar 10 hari, seluruh wisatawan yang berkenan mengikutinya akan disambut dan ditreatment dengan sistem pengobatan tradisional Bali dan juga dipadukan dengan kegiatan meditasi dan yoga. 

Wisatawan, lanjut Ida Ayu Rusmini, akan diobservasi melalui penerawangan/pewacakan menggunakan intuisi, dan selanjutnya diobati dengan menarik kekuatan yang ada dialam (bhuana agung) ke tubuh manusia (bhuana alit). “98% wisatawan merasakan kepuasan pengalaman mengikuti upacara pemebersihan diri dan jiwa ala Bali yang kami tawarkan. Inilah kekuatan utama wellness tourism di Bali” tuturnya.

Ketua Pusat Unggulan Pariwisata (PUPAR) Unud Dr. Agung Suryawan Wiranatha menjelaskan FGD tersebut diikuti 25 peserta orang terdiri dari pelaku, akademisi dan manajemen hotel. Kegiatan ini Kerjasama Unud dengan Universite Bretagne Sud, Prancis melalui skim dana hibah penelitian luar negeri atau UNISERF (Udayana University International Senior Researcher Fellowship). UNISERF ini Kerjasama peneliti PUPAR Unud Prof. Dr.Ir. I Gusti Ayu Oka Suryawardani, M.Mgt.,Ph.D. dan Guru Besar Universite Bretagne Sud, Prancis Prof. Christine PETR. 

Dijelaskan, UNISERF dengan tema wellness tourism ini ditujukan untuk meningkatkan diversifikasi dan kualitas daya tarik wisata di Bali sehingga pariwisata Bali dapat memberikan pengalaman yang lebih baik dan berkesan bagi wisatawan.

FGD yang dipandu peneliti pariwisata Dr. Irma Rahyuda, A.Par, M.M., M.Par. M.Rech dihadiri pula Spa Director The Westin Resort Nusa NLP. Sushantini; Guru Besar Unud Prof. Dr. rer.net. Drs. I Made Agus Gelgel Wirasuta, Apt., M.Si.; The owner Puri Bagus Jati Health & Wellbeing Retreat), Rahma Susanti (Jumeirah Hotel), Yunan Sumiati & Yvonne Angraini (Fivelements Retreat Bali), Yanti Rosita Spa Director The St. Regis Hotel), Ni Kadek Eka Citrawati dan Mamik (Bali Alus), Ranti (PT Jagat Makmur); Putu Ekayani (Balai Besar POM Denpasar), Ngakan Triariawan (Dispar Badung), Ida Ayu Candrawati (Dispar Bali), Agung sri Gayatri dan Ni Putu Aris C. (Dispar Gianyar) serta sejumlah peneliti PUPAR Unud.

Sushantini mengakui apapun terkait Bali pasti memiliki branding yang kuat di benak wisatawan. Bali memiliki positioning khusus karena wisatawan akan mampu membedakan pengalam berwisata termasuk menikmati Spa di Bali ketimbang negara lain seperti Thailand dan India. 


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya